Thursday, August 28, 2014

Tercelanya iri-hati

Pelajaran ke-18

Berkata Muhammad bin Ishak, berdasarkan keterangan beberapa ulama dalam kitab terdahulu bahawa dari percampuran Adam dan Hawa di syurga sebelum mereka melakukan dosa (memakan buah terlarang) lahirlah Gabil dan adik perempuannya yang selama dikandungnya Hawa tidak merasakan sakit atau kelainan yang biasa dirasakan oleh perempuan-perempuan yang hamil.

Akan tetapi setelah mereka berada di bumi dan mengandung Habil bersama adik perempuannya. Hawa mengalami apa yang selalu dialami oleh perempuan hamil di waktu hamilnya maupun di waktu melahirkannya. Di waktu itu seorang dapat saja menikah dengan saudara sekandungnya asalkan bukan sekembarnya.

Maka setelah Gabil dan Habil menjadi dewasa atas perintah Tuhan dinikahkanlah Gabil dengan Yudha adik Habil dan Habil dengan Iglima, adik Gabil. Dan karena Iglima lebih cantik dari Yudha maka Habil merasa puas sedang Gabil merasa jengkel sambil berkata: Iglima adalah adik kandungku dan aku lebih berhak dari Habil untuk menikahinya, ditambah lagi, kami adalah anak-anak kelahiran syurga sedang Habil adalah kelahiran bumi, demikianlah kisahnya (Tafsir Alkhazin).

Disebut dalam beberapa ceritera, bahwa Siti Hawa telah melahirkan untuk Adam pada tiap-tiap kandungan seorang laki dan seorang perempuan, sehingga dalam duapuluh kandungan Hawa telah melahirkan empat puluh anak, pertama Gabil dan kembarnya Iglima dan akhirnya Abdul-Mughith dan kembarnya Amatul-Mughith.

Menurut Ibnu Abbas ra bahwa anak-anak dan cucu-cucu nabi Adam waktu hari wafatnya telah mencapai bilangan empat puluh ribu jiwa.

Terdapat khilaf tentang kelahiran Gabil dan Habil. Sebahagian para ahli tafsir berpendapat bahwa lahirnya Gabil dan Habil seratus tahun setelah Adam dan Hawa diturunkan ke bumi (Tafsir Al-khazin)

Wallahu ’alam

H.Salim Bahreisy
Bekal Juru Da’wah Jilid 1
Surabaya, 1977

No comments:

Post a Comment