Wednesday, January 2, 2013

Ibnu Hazm dan kesetiaan


Suatu hari Ibnu Hazm bertanya kepada orang-orang yang pergi menuju Cordova dan menanyakan apa yang telah terjadi. Dia berkata : Aku tidak mengatakannya agar dipuji tetapi aku melaksanakan adab santun Allah. Allah berfirman,

Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-yebutnya (bersyukur)
(Q.S Adh-Dhuha: 11)

Allah telah memberiku kesetiaan terhadap setiap orang yang baru pertama kali bertemu denganku. Allah memberiku kesetiaan untuk menjaga orang yang merasa malu dariku, walau dengan berbicara satu jam dan kepadaNya aku berterima kasih, kepadaNya aku menyandarkan diri dan meminta lebih. Tidak ada yang paling berat bagiku dari meminta maaf di sepanjang umurku. Aku tidak akan mengizinkan jiwaku mempunyai fikiran untuk berbuat jahat kepada orang yang antara diriku dan dirinya ada hak walaupun sedikit dan walaupun dosanya banyak kepadaku. Yang menimpaku seperti itu tidaklah sedikit. Aku tidak pernah membalas kejahatan, kecuali aku balas dengan kebaikan. Aku memuji Allah atas itu sebanyak-banyaknya.

Wallaahu a’lam.

(Mendekati peribadi imam-imam pewaris para nabi, Muhammad Aizat Farhan)

No comments:

Post a Comment