Monday, January 20, 2014

Sepi yang jauh


Ketika kau meneman isterimu
berziarah temannya yang
kematian suami
kau seperti melihat
suatu kesepian
yang paling jauh
terlontar dalam dirimu.

Kau seperti terasa
kesepian ini membuatkan
kau berjauh hati dengan
waktu yang berlalu
yang tak mungkin
kau pungut kembali.

Jenazah dimandi
bau kapur barus
yang mengisi sepimu
dan kau terdengar
kain kapan
seolah berbisik memanggilmu.

Kau tak mengerti
atau sebenarnya terharu
tentang kematian
yang sudah terakam
dalam waktumu yang jauh
yang kau rasakan tersangat sepi.

Di luar rumah mayat
bayu tipis
embun berderai
dan dinihari ini
kau terasa kematian itu
tidaklah jauh
seperti mana kesepian
yang kau rasakan terlalu jauh itu.
 
Kau pandang isterimu
dan teman yang merah
dan basah matanya
saat itu kau seakan terdengar
teriak sepi dari kuburmu yang jauh.

Dinihari ini
engkaulah setitis embun
yang menderai di bucu rumput
dan tanah basah
di sebuah perkuburan jauh.

Ridzuan Harun
Berita Harian,
19 Januari 2014

No comments:

Post a Comment