Sunday, December 15, 2013

Ambang Tahun Baru

Senja tiga puluh satu Disember
sering membenamkan malamnya
naik fajar tahun Masihi baru
terbuka tersimbah aneka pilu
ambang resah kepada yang tahu
merenggut ruang ke dada media
menayang murah dagangan pasar raya
ibu bapa sibuk masalah anak sekolah
pengguna berlumba mencari yang mewah
menukar itu dengan ini meriah ghairah
hangar kota-kota manusia berkampung
pernah terpalit perit derita berkunjung
akal budi kufur datang berselindung.

Segala riang warna riak berlalu
sukar diajak sesama kenangi sayu
darah luka memori memercik
penjuru kehidupan jadi terbalik
kabut jalan bela sengsara gelita
padam sinarnya tanpa titik bicara
di imbasan rupa kita dipaksa cara
terjerat Muslimin tidak bergerak
dibelenggu demokrasi – kapitalisme Iraq
bumi keramat Palestin belum berganjak
kaku diri di pintu khilaf siasah umat
terjemahan diri berisi tafsiran Barat
setiap ucapan dan tulisan yang jadi citra
seruan ideologi  syaitan bergema di jiwa
ditemboki demokrasi mengadang nikmat
nusa lebur di gengaman pengkhianat

Tahun baru Masihi
manusia kehilangan insani
padahal di gerbang sanat Hijrah
manusia kembali kepada fitrah.

A Aziz Deraman
Mahligai Kencana, DBP 2009

No comments:

Post a Comment