saban menemukan kita di teratak
azam
yang masih tidak berdinding
entah bila akan siapnya.
Saban kita bertemu
masih kausudi mengelusku
dengan tangan-tangan hikmatmu
agar tidak bosan aku
mengukir azam dengan pahat
hemahmu
Kali ini kuyakinkan dirimu
telah aku benar-benar siaga
untuk membumbui jejak hijrahmu
dan teratak azam ini
akan sempurna siapnya
Musim depan tika bertemu kembali
entah di mana kusorokkan teratak
ini
yang masih belum berdinding lagi
Kamislin Rustim
Alangkah indahnya salju
DBP, 2003
No comments:
Post a Comment