Sunday, July 22, 2012

Posisi Doa

Dalam Musnad Imam Ahmad, Usamah bin Syuraik menceritakan, nabi saw bersabda:

Sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali Dia juga menurunkan ubatnya kecuali satu penyakit. Para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apakah penyakit itu. Rasulullah saw menjawab, Nyanyuk.

(HR Abu Daud dan Tirmizi, dia berkata, hadis ini sahih)

Dalam menghadapi bencana, doa mempunyai tiga posisi:

Pertama, jika doa lebih kuat dari bencana maka doa akan  mampu mencegahnya. Kedua, jika bencana lebih kuat dari doa maka bencana tersebut tetap akan menimpa seseorang hamba. Akan tetapi adakalanya doa dapat meringankan bencana, meskipun ia lebih lemah. Ketiga, jika kedua-duanya seimbang maka antara doa dan bencana akan saling bersaing dan berlawanan.

Rasulullah saw bersabda:

Kewaspadaan tidak akan bermanfaat untuk menolak takdir, sedangkan doa akan bermanfaat atas apa yang sudah terjadi ataupun yang akan terjadi. Sungguh, jika bencana turun, lalu ia berhadapan dengan doa, maka keduanya akan bersaing hingga hari kiamat datang. (HR, Hakim, No.1813)


Anas meriwayatkan, Nabi saw bersabda.

Janganlah kamu lemah dalam berdoa sebab, seseorang tidak akan binasa bersama doa.

(HR, Hakim No 1818)


Lantaran itu wahai saudaraku, rajinlah berdoa. Dan ingatlah saranan Abu Dzar yang mengingatkan agar mengiringi doa dengan perbuatan baik, sebagaimana perlunya garam dalam sayur!.

Wallahu a’alam.
(Mengetuk pintu keampunan Allah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)

No comments:

Post a Comment