Friday, December 21, 2012

Kata Mutiara Ibnul Qayyim 3


Dua paruh keimanan

Kesabaran adalah saudara terdekat manusia yang berkeliling lalu kembali kepadanya, ia juga menjadi salah satu dari lengan keimanannya yang menjadi penyanggah, maka tidak ada keimanan tanpa kesabaran. Kalaupun ada maka tak lebih dari sebuah iman yang sedikit dan lemah, pemilik iman ini adalah orang yang menyembah Allah hanya dalam masa tertentu saja. Jika ia mendapat kebaikan ia akan merasa tenteram, sementara jika ditimpa musibah ia berbalik, merugi dunia akhirat, tidak mendapatkan keduanya kecuali melalui transaksi yang merugi.

Maka sebaik-baik kehidupan adalah yang didapati oleh orang-orang bahagia kerana kesabaran mereka, lalu ia terus melejit menuju darjat yang tinggi kerana kesyukuran mereka. Mereka berjalan di antara dua sayap; kesabaran dan kesyukuran menuju syurga yang bertabur kenikmatan, semua itu merupakan kurnia Allah yang diberikan kepada siapa pun yang dikehendaki kerana Allah memiliki kurnia yang cukup besar.

Kerana iman memiliki dua paruh, paruh  pertama kesabaran dan paruh kedua kesyukuran maka selayaknya bagi mereka yang ingin selalu menasihati dirinya, mencintai keselamatan dirinya, dan mendahulukan kehidupannya, untuk tidak meremehkan atau mengecilkan dua pokok besar ini, tidak melencong dari dua jalan ini, agar Allah menempatkannya bersama kekasih-kekasih terbaikNya.

Allah Maha Pengampun dan Bersyukur

Barangsiapa mengetahui bahawa Allah selalu bersyukur dengan membalas budi baik, maka ia akan mempergauli dengan cara yang  berbagai dan barangsiapa mengetahui bahawa Allah sangat luas pengampunanNya maka ia akan selalu bergantung kepada pengampunanNya dan barangsiapa yang mengetahui bahawa rahmat (belas kasihNya) lebih cepat dari amarahNya, maka ia tidak akan berputus asa dari rahmatNya.

Sesungguhnya Allah sangat pengampun dan pembalas budi. Barang siapa bergantung kepada salah satu dari sifat-sifatNya maka Ia akan membimbingnya. Barangsiapa berjalan menuju Allah dengan Asma al-HusnaNya maka ia akan sampai kepadaNya. Barangsiapa mencintaiNya maka ia akan mencintai nama dan sifatNya kerana kecintaan itu akan memiliki pengaruh terhadap kehidupan hati dalam makrifat dan kecintaan, kesempurnaan fizik terdapat dalam taqarrub kepadaNya dengan ketaatan dan pengabdian, lisan yang sibuk dengan zikir.

Maka orang-orang bersyukur adalah layak mendapatkan tambahan yang selalu disebut menjadi orang yang layak untuk ditemani, orang-orang yang taat merupakan orang-orang yang layak mendapat karamah. Sementara ahli maksiat akan terputus dari rahmatNya, jika mereka bertaubat maka ia menjadi kekasih mereka. Jika belum mahu bertaubat ia akan menjadi doktor mereka, menguji mereka dengan berbagai kesengsaraan dan musibah untuk menghapuskan kesalahan serta membersihkan dari aib-aib. Sesungguhnya Ia Maha Pengampun dan Pembalas budi.

Wallaahu a’lam.

(Mendekati peribadi imam-imam pewaris para nabi, Muhammad Aizat Farhan)

1 comment: