Petikan Khosrow Namah karya Farid Al-Din ‘Attar
Kalaulah aku pernah senang
bersahabat dengan seseorang,
itulah persahabatan dengan
ibuku seorang
tapi kini dia sudah pergi
dan tiada.
Meski Rabi’ah mampu saingi
seratus pejuang kerohanian,
dia tak sanggup tandingi
wanita baik itu,
ibuku.
Kepedihan dalam jiwaku tak
membuatku tuturkan
kesedihan yang kini
kurasakan
dia bukan sekadar seorang
wanita,
ibuku,
tapi seorang lelaki
kerohanian!
Sungguh mulia segenap
solat malamnya yang panjang,
dan amat indah segenap
keluh kesahnya di tengah malam,
yang membukakan jalan
menuju Tuhan.
Terpisah dari dunia,
dia pilih menyendiri dan
menjauhi manusia,
di sebuah sudut
tersendiri,
jauh dari segenap makhluk
Allah.
Dia palingkan wajahnya
kepadaMu,
Wahai pemandu di jalan,
berkali-kali mengetuk
pintuMu.
Kerananya,
mohon Engkau bukakan!
Dr.Jarid Nurbakhsh
Wanita-wanita sufi, 2010
No comments:
Post a Comment