Asal usul cetusan fikir
di bawah langit takdir
dari panggung politik bahasa
berlegar segi tiga wilayah utara
para pemikir budayawan berhimpun
para penulis sasterawan bernaung
ke titik hangat semangat
mendidih jia kesatuan umat
cari khazanah gesaan cipta
kita ada nikmat ilmu
tetapi pustaka tidak tentu
tidak tertafsir jati diri
di medan
serumpun sejati.
perahu yang sudah di air
dayung yang sudah di tangan
kenapa iklim ilmu panas dingin
teknologi ganas menjerat keliling
puri kuasa di genggaman orang
yang hilang budi dalam kewarasan
hilang anak ketahuan kubur
hilang adat hilangnya ke mana?
Bukankah segala sesuatu dari Allah
Tetap kembali abadi berserah.
Kalaupun tersingkap tabir diri
tidak tumbuh muafakat
di bumi hati mati
tidak berbunga sepakat
di belantara tebal berani
penuh beradab miliki ilmu
penuh beradat bergerak maju.
A.Aziz Deraman
Zaman Baru, DBP 2006
No comments:
Post a Comment