Monday, March 2, 2015

Hal-ehwal nafsu


Pelajaran 70

a) Bersabda rasulullah saw: Dua kalimat yang ringan diucapkan oleh lidah tetapi berat dalam timbangan dan dicintai oleh Tuhan, ialah Subhanallahi Wabihamdihi, Subhanallahil-Adhim.
(Bukhari)

b) Berkata nabi Daud bermohon kepada Allah SWT : Ya Tuhanku, aku ingin melihat shirath dan neraca selama aku di dunia ini. Pergilah ke tempat anu, firman Allah kepadanya. Lalu diperlihatkannya Shirath dan Neraca dalam keadaan sebagaimana yang telah diceritakan. Setelah dilihatnya oleh Daud berkatalah ia seraya menangis: Ya Tuhanku! Siapakah dari hambaMu yang dapat memenuhi neraca itu dengan amal-amal kebajikan? Sebagai balasan Allah berfirman: Demi kebesaran serta keagunganKu, barangsiapa mengucapkan kalimat Lailaha Illallah Muhammad Rasulullah sekali dengan keyakinan penuh akan melewati Shirath seperti kilat yang menyambar dan barangsiapa bersedekah dengan serupa sebuah kurma kerana Aku, akan memenuhi timbangan amalnya itu.
(Masyarihul-Anwar)

c) Dikatakan bahwa satu hari satu malam berdiri dua puluh empat jam dan manusia dalam tiap jam bernafas seratus delapan puluh kali sehingga dalam sehari semalam ia bernafas empat ribu tiga ratus dua puluh kali. Maka akan ditanya amal apa yang telah dilakukan pada saat nafas dihembus keluar atau dihirup ke dalam.
(Raudhatul-’Aabidin)

d) Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra bahawa ia berkata : Bertanya kami kepada rasulullah : Ya rasulullah dapatkah kami melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, padahal kami belum melakukan apa yang kami perintahkan dan menjauhi apa yang kami larang semuanya. Rasulullah menjawab: Lakukanlah amar ma’ruf walaupun kamu sendiri tidak melakukan semuanya dan nahi mungkar, walaupun kamu sendiri tidak menjauhi semuanya.

e) Diceritakan bahwa Abul Qasim Alhakim ditanya oleh seseorang: Mengapa ulama zaman ini nasihat-nasihatnya tidak diturut orang, lain dari ulama-ulama zaman dahulu? Abul Qasim menjawab: Ulama-ulama dahulu berjaga sedang rakyatnya tidur, maka yang berjaga membangunkan orang yang tidur. Dan ulama-ulama zaman ini sedang tidur dan rakyatnya mati, bagaimana orang tidur dapat membangunkan orang yang sudah mati.

Wallahu ’alam

H.Salim Bahreisy
Bekal Juru Da’wah Jilid 2
Surabaya, 1977

No comments:

Post a Comment