Saturday, March 14, 2015

Air yang menjilat tebing

Air yang menjilat tebing itu
dengan rakus menumpahkan
lahar amarahnya
ke segenap rubrik kecil sang penghuni
suara teriakan kecil anak-anak
melantun menerjah daun jendela
yang perlahan-lahan sirna
ditelan lumpur

Air yang menjilat tebing itu
menemukan air mata dan harapan
sang ibu mencari sisa suara tumpah
di celah reput roboh dinding
tersadai di ranting harap

Air yang menjilat tebing itu
keruh warnanya mengusung lumpur
dari tarahan bukit teroka rakus
para ilmuan teknokrat
tanpa peduli pesan keramat
para wali

Air yang menjilat tebing itu
berpusar nanar
hilang kompas arah
hadirnya begitu pantas
menyimpang resah hati sang bapa
dicatu puluhan ribu warga anak
hilang dahan bergayut
tercabar iman dan takwa

Maruah kita
bagai air yang menjilat tebing
nanar berpusar
bagai air bah yang melandai
jika tidak disiapkan
kitalah sang pelarian
diburu bimbang
yang hilang kata-kata
yang miskin muafakat.

Asmui Mustapa
Tumpat, Kelantan
Mingguan Malaysia
1 Mac 2015

No comments:

Post a Comment