Wednesday, March 6, 2013

Puisi Permata Budi (12)


Jangan kaubiarkan

Jangan kaubiarkan
rumput subur di tengah bendang
air kering di petak sawah
padi gugur ketika masak
desa luntur kehilangan kesetiaan.

Jangan kaubiarkan
dengan rebah di atas bendang
senja sepi daripada seruling sakti
langkah pendekar menyepi rentak
tinggal gelanggang ditumbuhi onak.

Jangan kaubiarkan
inang dan zapin kehilangan penari
hidup berkurun budaya seni
lembut menatang harapan pertiwi
hilang kelipan warisan murni.

Jangan kaubiarkan
pusaka bangsa luput digenggaman
akar peribadi kehilangan pedoman
desa amanah menagih kesetiaan
menjunjung bakti warisan zaman.

Ahmad Sarju
September 1990

No comments:

Post a Comment