Wednesday, March 6, 2013

Puisi Permata Budi (11)


Ladang di tepi kota

Menjadi ratap dan kias
diliarkan oleh acuman
ditanamkan oleh fitnah
ditaburi dengan benih sengketa.

Rumput berkerut ditiup angin
isi tanah dan ladang
terbiar di tepi kota
yang sering dihujani debu
diahangatkan oleh ketajaman
debat dan sejarah.

Dilindungi oleh maruah
dihidupkan oleh amanah
resah kerap mencengkam
suara pendekar menggeletar
keras dan berakar.

Berapakah yang terselamat
yang dicuri oleh pembangunan
yang ditanam dengan perumahan
daripada kota yang tercatat
kecil dan kelam di sudut khazanah.

Menjadi wasiat kehilangan ayatnya.
menjadi kata-kata kehilangan hurufnya
menjadi milik kehilangan buktinya
menjadi amanat kehilangan suaranya
menjadi tubuh kehilangan darahnya
menjadi pusaka kehilangan haknya.

Ahmad Sarju
Jun 1989

No comments:

Post a Comment