Tuesday, March 29, 2011

Surah Al-Muthaffifien ( Orang-orang yang curang )

Tiga puluh Enam  ayat – turun di Mekah

Dengan nama Allah, Pemurah, Penyayang

Keterangannya telah terdahulu di surah Al Fatihah

1. Kecelakaan (disediakan) untuk pencurang-pencurang,
2. Yang apabila menerima sukatan dari orang-orang lain mereka minta cukup,
3. Tetapi apabila menyukat atau menimbang untuk orang-orang (lain) mereka   
     kurangi,
4. Tidakah mereka menyangka bahawa mereka akan dibangkitkan untuk hari yang
    besar,
5. (Iaitu) hari yang manusia berdiri untuk (keputusan dari) Tuhan yang mempunyai
    sekalian alam?

Keterangan :

Kecelakaan dan siksaan yang pedih disediakan untuk orang-orang yang berlaku curang di dalam hal timbang menimbang, sukat menyukat atau ukur-mengukur iaitu apabila membeli atau menerima kembali hak mereka dari orang lain mereka jaga dan tuntut supaya sukatan, ukuran atau timbangan itu cuku. Tetapi apabila menjual atau mengembalikan hak orang atau menghutangan kepada orang mereka kurangkan sukatan, timbangan atau ukuran itu.

Tidakkah mereka yang curang-curang itu menyangka bahawa mereka akan dibangkitkan di hari besar yang sekalian manusia akan berdiri menunggu keputusan masing-masing dari Tuhan yang mempunyai sekalian alam yang sudah, alam yang sekarang dan alam yang akan datang?.

Pelajaran yang kita dapat dari ayat ini :

Hendaklah manusia berlaku jujur, ikhlas dan adil terhadap orang-orang lain di dalam timbang menimbang, sukat menyukat, ukur mengukur, jual beli dan sebagainya sebagaimana ia suka orang lain berlaku begitu kepadanya.

Hendaklah manusia ingat bahawa ia akan menghadap Tuhannya yang mengetahui sekalian perbuatannya, kecil dan besar, zahir dan batin.

6. Janganlah begitu1 kerana sesungguhnya tulisan (amal) orang-orang yang durhaka
    itu adalah di Sijjien.
7. Dan sudahkah engkau tahu apa yang dikatakan Sijjien itu?
8. (Iaitu) kitab yang tertulis,
9. Kecelakaan di hari itu adalah bagi orang-orang yang mendustakan,
10. (Iaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan,
11. Dan tidak mendustakan hari itu melainkan tiap-tiap orang yang melampaui batas,
      lagi durhaka,
12. Yang apabila dibacakan kepadanya ayat Kami ia berkata :”Ini semua dongengan
      orang-orang dahulu”,
13. Tidak sekali-kali! Bahkan apa yang mereka telah usahakan itu telah menutup hati
      mereka,
14. Bahkan sesungguhnya mereka terdinding daripada (rahmat) Tuhan mereka,
15. Kemudian sesungguhnya mereka itu akan masuk neraka,
16. Kemudian akan dikatakan kepada mereka: ”Inilah (tempat) yang kamu dustakan”,

Keterangan :

Janganlah kiranya manusia jadi penipu, pencurang, pemakan hak orang di dalam hal sukat menyukat, ukur mengukur atau timbang menimbang dan lain-lain mu’amalah, kerana amal orang-orang yang durhaka itu akan tertulis di tanah atau di tempat hina yang dinamakan Sijjien iaitu perbendaharaan kitab-kitab yang tertulis padanya amal orang-orang yang durhaka, jahat dan kafir yang terletak di tempat yang hina yang akan dibacakan di hari pemeriksaan amal, hari pembalasan.

Di hari itu kecelakaanlah yang akan didapati oleh mereka yang mendustakan adanya hari itu kerana tidak berani mendustakan adanya hari kiamat itu melainkan tiap-tiap orang durhaka yang melanggar batas-batas yang ditetapkan oleh Allah iaitu orang-orang yang mendustakan firman-firman Kami apabila dibacakan kepada mereka, dengan perkataan mereka : Ini semua dongengan (hikayat-hikayat bikinan) orang-orang dahulu kala”.

Firman-firman Allah yang dibacakan oleh Rasul-rasul itu bukan dongengan tetapi yang menyebabkan  mereka berkata begitu, ialah adat-adat dan dosa-dosa yang mereka sudah kerjakan yang mana sekalian itu telah meliputi dan menutup hati-hati mereka daripada menerima kebenaran.

Bahkan dengan perbuatan itu mereka akan terdinding daripada rahmat Allah di hari yang manusia akan mendapat kecelakaan yang amat besar jika tidak dilindungi oleh rahmat Allah swt di hari itu mereka akan masuk neraka dan akan dikatakan kepada mereka : Rasakanlah azab neraka yang dahulunya kamu dustakan.”

Pelajaran yang kita dapat dari ayat ini :

Orang-orang yang melanggar perintah-perintah Allah itu dipandang sebagai orang yang tidak percaya kepada hari kiamat kerana orang yang percaya kepada hari pemeriksaan itu sepatutnya tidak akan melanggar perintah-perintah Allah.

Melanggar perintah-perintah Allah itu, pekerjaaan orang-orang kafir yang mendustakan hari pembalasan Allah, ialah orang-orang yang hatinya telah tertutup dengan maksiat, yang tidak akan dapat rahmat dari Allah, bahkan akan masuk ke neraka.

17. Ingatlah! Sesungguhnya tulisan (amal) yang baik-baik itu adalah di Illiyin
18. Sudahkah engkau tahu apa yang dikatakan ’Illieyun itu?
19. (Iaitu) kitab yang tertulis,
20. Yang disaksikan oleh (Malaikat) Al-Muqarrabun,
21. Sesungguhnya orang yang baik-baik itu adalah di dalam kenikmatan,
22. Daripada atas pelamin-pelamin, mereka melihat,
23. Engkau akan dapat melihat di muka mereka cahaya nikmat,
24. Mereka diberi minuman yang terpilih yang termeterai,
25. Meterainya (dari) kasturi,
26. Dan tentang itulah hendaknya berlomba-lomba oleh orang yang berlomba-lomba,
27. Dan campurannya daripada air yang terpilih,
28. (Iaitu) mata air yang daripadanya diminum oleh orang-orang yang dihampiri (oleh
     Allah).

Keterangan :

Amalan orang yang baik-baik itu adalah termaktub di tempat yang mulia iatu kitab yang tertulis padanya amal orang yang baik-baik, yang disaksikan oleh malaikat Muqarrabun iaitu malaikat yang dihampiri oleh Allah.

Sesungguhnya orang yang baik-baik itu akan duduk di surga di dalam nikmat dan keadaan yang amat senang.

Dari atas pelamin tempat-tempat duduk mereka dapat mereka melihat sekalian apa yang mereka suka.

Di muka-muka mereka akan terlihat bekas-bekas dan cahaya-cahaya nikmat sebagaimana berseri-seri muka orang yang di dalam kesenangan yang kita lihat di dunia.

Di dalam surga mereka akan diberi minum minuman yang paling terpilih yang termeterai dengan kasturi yang wangi, materai mana menunukkan bahawa minuman itu ialah minuman yang mulia, yang bersih, yang tidak ada bandingannya.

Kepada kesenangan-kesenangan nikmat dan rahmat yang seperti itulah patutnya manusia berlumba-lumba untuk mencapainya.

Dan juga minuman itu dicampur dengan air yang terpilih ialah dari mata air yang diminum daripadanya oleh makhluk yang dihampiri oleh Allah.

Pelajaran yang kita dapat dari ayat ini :

Hendaklah manusia taat kepada Allah dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya supaya namanya tertulis di kitab yang mulia yang balasannya tidak lain melainkan surga yang nikmatnya tak dapat disifatkan dengan lidah, nikmat mana sepatutnya jadi rebutan manusia yang berakal.



29. Sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu biasa tertawakan mereka yang
      beriman,
30. Dan apabila mereka lalui kaum mukminin mereka bermain-main mata di antara
      mereka,
31. Dan apabila mereka kembali ke ahli mereka, kembalilah mereka dengan sukacita,
32. Dan apabila mereka lihat kaum mukminin mereka berkata, sesungguhnya mereka
      ini ialah orang-orang yang sesat,
33. Padahal mereka tidak diutus untuk menjadi pengawal atas mereka (yang kafir itu),
34. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman tertawakan mereka yang kafir,
35. Dari atas pelamin-pelamin mereka melihat,
36. Bukankah tidak dibalas kafir-kafir itu melainkan apa yang mereka telah kerjakan?

Keterangan:

Orang-orang kafir yang berdosa itu dahulunya diwaktu didunia selalu tertawakan orang-orang mukmin yang telah beriman kepada agama Allah. Dan apabila melalui kaum mukminin mereka yang kafir itu berpandang-pandangan muka antara mereka sebagai mentertawakan, mengejek atau menghina dan apabila kembali ke rumah masing-masing ialah dengan sukacita lantaran sudah puas menghina kaum mukminin.

Dan apabila kaum mukminin lalu mereka berkata antara mereka, ”Lihatlah orang-orang yang sesat it!”, padahal kaum Islam itu tidak diutus oleh Allah sebagai ketua-ketua yang menjadi pengawal yang berhak memaksa.

Kaum mukmin itu tidak lain hanya menyeru kepada agama Allah dengan nasihat dan ajakan yang lemah lembut, ajakan mana kalau tak disukai, tak patut dibalas dengan penghinaan yang tidak putus-putus itu.

Oleh sebab perbuatan kaum kafir yang jahat itu maka di hari kiamat ini kaum Islam akan tertawakan mereka dari atas pelamin atau singgahsana masing-masing.

Kaim Islam akan melihat balasan yang didapati oleh kaum kafir, pengejek-pengejek mereka didunia.

Sekalian kehinaan, kenistaan dan siksaan yang mereka terima di akhirat itu tidak lain melainkan balasan bagi perbuatan mereka sendiri di dunia.

Pelajaran yang kita dapat dari ayat ini :

Biar orang hinakan, biar orang tertawakan dan biar orang apa-apakan janganlah kita berhenti daripada mengerjakan pekerjaan baik yang diperintah oleh Tuhan kita.

Kita akan dapat balasan bagi perbuatan kita dan kaum yang menghina kita juga akan dapat balasan atas perbuatan mereka.

 ( A. Hassan ;  Al-Hidayah, Pustaka Aman Press 1975 )

No comments:

Post a Comment