Saturday, October 27, 2012

Umur


Hasan al Basri berkata : Aku hairan dengan orang-orang yang diperintah untuk menyiapkan bekalan, dipanggil untuk pergi jauh dan orang-orang yang mendahului mereka telah lebih dahulu wafat tetapi mereka masih duduk santai.

Ibnul Qayyim pula telah berwasiat kepada orang yang berumur panjang namun terpedaya olehnya, agar merenungkan makna yang tersirat pada umur. Umur adalah perjalanan menuju  Allah dan kehidupan akhirat. Dalam perjalanan ini ianya terbahagi dalam beberapa fasa.

Orang cerdas adalah mereka yang memanfaatkan setiap fasa yang ada di hadapannya. Dia berusaha keras menjalani setiap fasa sebaik mungkin. Jika telah menyelesaikan satu fasa akan beralih pada fasa yang lain. Dia tidak menganggap waktu itu panjang, sehingga lantas membuat hatinya keras, banyak angan-angan, menunda-nunda pekerjaan dan bermalas-malasan. Sebaliknya, dia memperhitungkan umurnya hanya sampai pada satu fasa. Sehingga dia berusaha keras mengisinya dengan segala kebaikan. Lantaran ia menyakini fasa itu singkat dan lekas berlalu, dia akan merasa ringan untuk beramal dan hatinya tergerak untuk beribadah.

Bila datang fasa yang lain, dia akan menjalaninya sebaik mungkin, seperti fasa-fasa sebelumnya. Kebiasaan ini terus dia lakukan hingga habis seluruh fasa. Dia puas dengan usahanya dan bersukacita dengan apa yang telah dia siapkan untuk akhiratnya.

Ketika cahaya matahari menerpa dan kegelapan malam menyingsing, dia puas dengan perjalanan malamnya ( maksudnya, ketika mencapai maksud dan tujuan, ia bahagia, senang dan mendapat balasan dari usahanya ) dan tidurnya telah berlalu. Betapa indah perjalanan hari itu. Pagi harinya bercahaya dan tampak kebahagiaan memancar dari wajahnya.

Wallahu’alam.

( Kaifa nasluk thariq al-Jannah; Nabil Hamid Al-Ma’az )

 Ya Allah, tunjukkanlah aku dan mudahkanlah aku ( dalam memperoleh ) petunjuk. Ameen. 

No comments:

Post a Comment