Friday, April 8, 2016

Al-’Azhim

Asma Ul-Husna 34

Al-’Azim ertinya Allah Maha Agung atau yang Memiliki Keagungan sebagaimana firmanNya bermaksud:

Maka pujilah nama Tuhanmu Yang Maha Agung.
(Al-Waaqi’ah:96)

Maha Agung dan Yang Memiliki Keagungan

Al-’Azhim adalah berasal dari kata benda ’izham, ertinya keagungan, kebesaran, kemuliaan, kehormatan, kebanggaan. ’Azhim adalah Zat yang keagungannya tidak dapat dijangkau oleh penglihatan; ia melampaui semua batasan, sehingga tak satu akal manusia pun yang sanggup menjangkaunya.

Al-Quran, kalam Allah juga disebut dengan ’Azhim sebagaimana tersebut di dalam Surah Al-Hijr ayat 87 bermaksud : dan Al-Quran yang Agung.

Ketika rasulullah saw menulis sepucuk surat kepada Heraklius, baginda menyebutnya sebagai orang ’azhim dari Rom, yakni orang yang paling agung di Rom. Heraklius yang memerintah dari 610-641M adalah seorang kaisar Byzantium, penguasa kekaisaran  Rom Timur, terbabit dalam banyak peperangan dengan kerajaan Parsi dari 634-642M. Dia tidak menerima Islam. Pasukan-pasukannya pada akhirnya ditaklukkan oleh pasukan-pasukan Islam, sehingga ia kehilangan Syria, Palestin dan Mesopotamia (Irak) juga Mesir, satu demi satu.

Apabila kita memandang kebesaran al-’Azhim, kita akan segera mengetahui bahawa sesiapa sahaja selainNya tidaklah bererti. Manusia, tidak peduli bagaimana luasnya keilmuannya, sesungguhnya terhad dalam hal ruang lingkup dan kandungan pengetahuannya. Bagaimana kita dapat membandingkan kuantiti pengetahuan yang terbatas seperti itu dengan pengetahuan Yang Maha Kuasa dan Agung.

Bagi Allah swt yang memiliki sifat al-Azhim, penciptaan seluruh alam semesta dan makhluk manusia adalah mudah seperti dikemukakan di dalam Surah An-Nahl ayat 40 bermaksud: sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu ketika Kami mengkehendakinya, maka Kami hanya mengatakan kepadanya Jadilah, maka jadilah ia.

Sifat manusia yang ketigapuluh empat ialah mengagungkan Allah

Merujuk kepada perkara ini, maka sifat manusia yang ketigapuluh empat dengan bercermin pada Asma ul-Husna ialah bersikap mengagungkan tanda-tanda dan kebesaran Allah di mana Allah telah meminta kita untuk memperhatikan tanda-tanda kekuasaanNya menerusi firmanNya bermaksud : Dan barangsiapa mengagung-agungkan ayat-ayat Allah, sesungguhnya itu (pantulan) dari ketakwaan hatinya (Al-Hajj: 32)

Siapapun yang sangat menghormati ayat-ayat Allah, menghargai perintah agama, berpegang sangat erat pada apapun yang terkait dengan Allah maka sesungguhnya ia dalam kedudukan mulia yang dihormati oleh Allah dan hamba-hambaNya.

Rasulullah saw telah menyampaikan khabar gembira berikut: Barangsiapa yang belajar kemudian menjadi memahami sepenuhnya, kemudian beramal sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya, niscaya ia diagung-agungkan di kerajaan langit.

Ibn’Abbas ra menukil perkataan rasulullah saw bahawa apabila seseorang memasuki sebuah ruangan untuk menjenguk orang yang sedang sakit dan belum sampai pada ajalnya, hendaklah membaca ucapan berikut sebanyak tujuh kali: Aku memohon kepada Allah, Yang Maha Agung Pemilik ’Arsy yang Agung, agar menyembuhkanmu. (niscaya orang sakit itu akan disembuhkan dengan kehendak Allah)
(HR. Abu Daud)

Wallahu a’lam

Adil Akhyar
Kehebatan berzikir dengan Asma Ul-Husna,2010
ms 80-82

No comments:

Post a Comment