Tuesday, June 2, 2015

Pohon Sawa Nila

Di bawah pohon sawa nila
aku berteduh
ditemani angin senja
terkenangkan peristiwa
seolah-olah meracuni fikiran
apakah hari-hariku terus gelap.

Papa pernah bertanya
apakah Angah ingin
mengikut jejak Papa
dengan yakin kujawab tidak
dulu aku memandang remeh
sekarang ia terlalu bernilai bagiku.

Di celah almari usang
di bawah meja buruk
aku membaca puisi-puisi tertulis
member semangat padaku.

Aku mula berfikir
belajar memahami
mengapakah buku
kitab-kitab dibaca
ia member pengajaran
dalam hidup.

Dan dengan membaca
sebuah buku
ia telah membuka jendela ilmu
untuk kita langkah ke hadapan.

Muhammad Adib Ashraf Rahimidin
BH, 31 Mei 2015

No comments:

Post a Comment