Pengajian ke-12
a) Diriwayatkan oleh Siti A’isyah ra bahwa rasulullah saw bersabda : Tidak seorang wanita berhaid melainkan
haidnya menjadi penebus dosa bagi dan apabila ia membaca tahmid dan istiighfar
pada hari pertamanya ia dipastikan oleh Allah bebas dari neraka, melintasi
sirath, aman dari azab dan diberinya untuk tiap satu hari satu malam tingkat
empatpuluh syahid selama ia ingat dan berzikir pada Allah di masa haidnya.
b) Diriwayatkan oleh Abdullah b Mas’ud ra bahwa rasulullah saw bersabda: Jika seorang perempuan mencuci pakaian
suaminya, Allah mencatat baginya seribu pahala dan mengampuni duaribu dosa dan
meminta ampun baginya segala sesuatu yang disinari matahari serta diberikan
seribu tingkat .(Diriwayatkan oleh Abu Mansur dalam Musnad Alfirdaus)
c) Diriwayatkan oleh saidina Usman bin Affan ra bahwa rasulullah saw
bersabda: Tiada seorang perempuan yang
berkata pada suaminya: Aku tidak melihat kebaikan daripadamu, melainkan
disia-siakan oleh Allah amal ibadahnya selama tujuh puluh tahun walaupun ia berpuasa
di waktu siang dan beribadah di waktu malam.
d) Diriwayatkan oleh Abdullah b Umar ra bahwa rasulullah bersabda: Andaikata semua emas dan perak yang ada di
bumi dibawa oleh seorang perempuan ke rumah suaminya dan dengan bangga dan
menyombongkan diri berkata pada suami: Siapakah engkau? Sesungguhnya harta ini
adalah hartaku dan engkau tidak mempunyai harta, maka Allah akan menyia-nyiakan amal si isteri tadi
walaupun banyak.
e) Datanglah suatu waktu Siti Fatimah ra mengunjungi rasulullah dengan
wajah pucat dan air mata bercucuran. Kenapa
dan gerangan apa yang menganggu perasaanmu, hai anakku? Tanya rasulullah
saw.
Ya Rasulullah! Jawab Siti Fatimah, terjadilah semalam sewaktu Ali dan aku lagi bergurau dan
bercakap-cakap bahwa dari mulutku telah terselip sepatah-kata yang membikin ia
marah, maka menyesal dan bersedihlah aku dan mencoba berusaha menghilangkan
amarahnya Ali dengan merayu dan mengelilinginya tujuh puluh dua kali, sampai
aku melihat ia sudah meridhoi dan ketawa di mukaku. Tetapi walaupun ia sudah
ridho dan hilang marahnya aku masih tetap takut pada Allah karena kelakuanku
itu.
Hai anakku!, bersabda rasulullah, demi Allah yang telah mengutusku sebagai nabi, andaikata engkau mati
sebelum diridhoi oleh Ali tidaklah aku akan menyembahyangi mayatmu. Tidaklah
engkau ketahui, hai anakku, bahawasanya ridho suami adalah ridho Tuhan dan
marahnya suami adalah marah Tuhan. Hai anakku! Perempuan manapun yang beribadah
seperti ibadahnya Siti Maryam binti Imran tetapi tidak diridhoi oleh suaminya
tidak akan diterima ibadahnya oleh Allah swt. Hai anakku! Sebaik-baik amal
perbuatan wanita ialah mentaati suaminya dan sesudah itu tidak ada pekerjaan
lebih afhal bagi wanita daripada duduk menenun(menjahit). Hai anaku! Sejam
duduk menjahit(menenun) adalah lebih baik bagi wanita daripada beribadah
setahun dan Allah akan mencatat bagi mereka pahala seorang syahid untuk
tiap-tiap jenis pakaian yang dirajut, ditenun dan dijahit. Hai anakku! Orang
perempuan yang merajut, menenun untuk pakaian suami dan anak-anaknya diwajibkan
ia masuk syurga dan diberi oleh Allah kota di syurga untuk tiap orang yang
memakai pakaian dari hasil kerjanya.
Wallahu ’alam
H.Salim Bahreisy
Bekal Juru Da’wah Jilid 1
Surabaya, 1977
No comments:
Post a Comment