Pelajaran ke-19
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra bahawa nabi Isa as berkata pada kaumnya: Puasalah kamu tigapuluh hari dan Allah akan
memberikan apa yang kamu minta dari padaNya. Maka setelah selesai mereka
berpuasa tigapuluh hari menurut perintah nabi Isa dan sesuai dengan
permintaannya, diturunkan oleh Allah hidangan yang dibawa oleh malaikat dari
langit dan diletakkan di depan mereka, dimakan oleh orangpertama sampai orang
yang terakhir. Dalam hidangan itu terdapat tujuh roti, tujuh ikan laut dan
beberapa buah dari buah-buah syurga.
Menurut riwayat bahwa nabi Isa tatkala hendak minta hidangan itu mandilah
lebih dahulu, bersembahyang dua rak’at sambil menundukkan kepala dan memejamkan
mata berdoa kepada Allah, kemudian turunlah hidangan yang dimintanya itu diapit
lapisan mega, satu di atas dan satu di bawah dan terjatuhlah di depan kaum nabi
Isa sambil berdoa: Ya Allah jadikanlah
aku dari mereka yang bersyukur dan jadikanlah hidangan ini sebagai rahmat bagi
sekalian alam dan janganlah dijadikan sebagai percobaan dan azab.
Kemudian setelah sembahyang berpaling kepada kaumnya dan berkata: Berdirilah yang terbaik amalnya di antara
kamu, membuka sufrah, menyebut nama
Allah dan mulailah makan. Engkaulah yang lebih patut memulai hai nabi Isa!
Kata Syam’un kepada para pengikut nabi Isa. Lalu berdirilah nabi Isa, berwuduk
dan bersembahyang sambil menangis, kemudian dengan menyebut nama Allah
dibukalah sufrah hidangan itu, di mana terdapat seekor ikan laut panggang tanpa
sirip dan duri, mengalirkan gajih, pada kepalanya terdapat garam, pada ekornya
terdapat cuka’ dikelilingi oleh macam-macam sayur-mayur. Juga terdapat lima
roti, masing-masing dibubuhi minyak, madu, samin, keju dan empal daging yang
dicacah.
Berkata Sham’un kepada nabi Isa : Ya
nabi Allah! Adakah ini makanan dari dunia atau dari makanan akhirat? Bukan
kedua-duanya, jawab nabi Isa. Tetapi sesuatu yang diciptakan oleh Allah
dengan kodratNya agar Allah menambah kemurahannya.
Berkata pengikut-pengikut nabi Isa as: Ya
nabi Allah! Cobalah tunjukkan pada kita mukjizat lain dari mukjizat ini. Hai
ikan! Berseru nabi Isa kepada ikan panggang yang berada di hidangan,
Hiduplah dengan seizin Allah! Dan bergeraklah ikan itu hidup kembali, kemudian
diperintahkan kembali dan kembalilah ikan itu menjadi ikan panggang seperti
sediakala, kemudian berterbanglah seluruh hidangan.
Dikatakan bahwa yang makan dari hidangan itu, jika ia seorang miskin
menjadi kaya sepanjang umurnya, jika ia orang sakit menjadi sembuh dan tidak
akan menderita sakit lagi untuk selama-lamanya.
Tatkala Allah mewahyukan kepada nabi Isa supaya hidangan itu diberikan
kepada orang-orang fakir miskin dan orang-orang yang sakit, bukan untuk
orang-orang kaya dan sehat, maka berontaklah membangkang para pengikutnya
sehingga sebagai siksaan dan balasan dari Allah, mereka dijelmakan menjadi
binatang-binatang kera dan babi.
Melihat kera-kera dan babi-babi jelmaan manusia itu berkeliaran di
jalan-jalan merumput dan mengelilingi nabi Isa sambil menangis, timbullah rasa
kasihan dan prihatin di kalangan orang banyak yang datang pada nabi Isa meminta
ampun bagi mereka. Kera-kera dan babi-babi itu hanya hidup selama tiga hari saja.
Hai saudara-saudaraku! Kaum
Isa minta hidangan makan dari nabinya, maka mintalah kamu sesudah melaksanakan
puasamu akan rahmat Allah dan pengampunannya.
Wallahu ’alam
H.Salim Bahreisy
Bekal Juru Da’wah Jilid 1
Surabaya, 1977
No comments:
Post a Comment