Abdullah bin Umar ra berkata : Seandainya kalian berpuasa hingga bongkok seperti busur panah dan solat hingga kurus seperti talinya, maka tidak akan diterima dari kalian kecuali dengan wara’ yang membentengi (dari yang haram).
Sebahagian ahli ilmu mengatakan : Dunia itu halalnya diperhitungkan dan haramnya diazab. Sesuatu yang haram itu adalah penyakit dan tidak ada obatnya selain mendekat kepada Allah dan meninggalkan semua yang haram itu.
Yahya bin Mu’adz berkata : Ketaatan itu tersimpan dalam almari-almari Allah Ta’ala, sedang kunci-kuncinya adalah doa, gigi-giginya adalah memakan yang halal. Jika pada kunci itu tidak ada gigi, maka pintunya tidak boleh dibuka. Jika almari itu tidak dapat dibuka, maka bagaimana akan sampai ketaatan kepadanya.
Oleh itu carilah harta yang halal dan nafkahkan di jalan yang benar. Jauhilah makanan yang haram dan orang-orang yang biasa memakannya. Jangan pula menolong untuk mencarinya, sebab orang yang menolong itu adalah sama dengan yang ditolong.
Ketahuilah bahawa amal itu hanya diterima dari orang yang memakan makanan halal. Juga dari orang yang menyembunyikan kemiskinan, merahsiakan jeritan dan keluhan, menahan diri dari meminta-minta dan rajin berkhalwat (menyendiri dalam ibadah kepada Allah).
Disebutkan pula pada sebuah batu di Baitul Maqdis ditemukan tulisan yang berisi enam kalimat :
- setiap orang yang berbuat maksiat itu akan ketakutan
- setiap orang yang taat akan tenang jiwanya
- setiap orang yang takut akan berlari
- setiap orang yang berharap akan meminta
- setiap orang yang merasa cukup (qana’ah) akan kaya
- setiap orang yang tamak akan miskin fakir
Wallahu a’alam.
( Samudera air mata, Ibnul Jauzi )
No comments:
Post a Comment