Asma ul-Husna ke-93
An-Nur ertinya Allah Maha Pemberi Cahaya, Zat Maha Menerangi sebagaimana
firmanNya bermaksud:
(An-Nuur:5)
Maha Pemberi
Cahaya
Nur ertinya cahaya, segala sesuatu yang kemilau, cahaya, atau pantulan yang
terjadi. Cahaya membantu penglihatan. Ada dua jenis cahaya; cahaya yang terkait
dengan kehidupan dunia ini dan cahaya yang terkait dengan kehidupan akhirat.
Pertama, sebut duniawi, juga ada dua jenis; cahaya yang dapat dilihat oleh
akal, intelek; ia adalah cahaya Ilahi, cahaya akal, dari al-Quran suci. Jenis
lainnya terkait dengan cahaya fizik yakni cahaya dari benda-benda yang
memancarkan atau memantulkan cahaya seperti matahari dan bulan.
An-Nur adalah Zat Yang Maha Jelas yang telah memanifestasikan diriNya
sepenuhnya. Zat yang jelas pada diriNya sendiri dan yang menjadikan segala
sesuatu jelas dan terlihat disebut an-Nur yang mengeluarkan segala sesuatu dari
ketiadaan dan kemudian menciptakan mereka.
An-Nur, Maha suci Dia, telah memenuhi dunia kita dengan cahaya dan
menjelmakannya, yang menetapkannya sejak masa pra-keabadian, yang menerangi
alam ruh melalui rasulullah saw, pemimin generasi pertama dan terakhir, dan Dia
telah menerangi hati-hati melalui cahaya kita suciNya. Dia menerangi
orang-orang, yang dilimpahi dengan pengetahuan, dengan cahaya manisfestasiNya.
An-Nur telah menerangi hati-hati orang mukmin melalui keesaanNya dan kesedaran
akan orang-orang yang mencintaiNya dengan bantuanNya kepada mereka. Dia
memperindah penampakan dan menghidupkan jiwa-jiwa orang-orang soleh melalui
ibadah mereka. Dia memandu hati-hati untuk lebih suka dan memilih apa yang
benar, yang membimbing kesedaran terdalam secara diam-diam mengarah kepadaNya.
Bersinar segala
kebaikannya.
Ibn ’Abbas mengatakan bahawa erti Nur ini adalah bahawasanya Allah adalah
Pembimbing para penduduk langit dan bumi dengan cahaya kebenaran; perumpamaan
bimbinganNya dalam hati seorang mukmin laksana minyak murni yang bersinar
bahkan sebelum api menyentuhnya. Oleh sebab itu, ketika api benar-benar
menyentuhnya, ia mengintensifkan cahaya, maka ia mengintensifkan dan menambah
cahaya kepada cahayanya.
Wallahu ’alam
Adil Akhyar
Kehebatan berzikir dengan
Asma ul-Husna
Pustaka Azhar, 2010
No comments:
Post a Comment