Wednesday, November 26, 2014

Memandang ke seberang

Aku melihat pulau
di seberang Selat Teberau
hatiku terusik
menelusuri Temasik
Sang Nila Utama menemui singa
Sang Rajuna Tapa membuka
pintu kota
Reffles tiba dikalung bunga
sultan mula kehilangan kuasa.

Pulau di hatiku
semakin jauh
hanyut ke tengah samudera
pemisah
pembangunan dan siasah
mski ada jambatan terbentang
passport perjalanan menjadi
penghalang.

Di hujung tanah ini
tempat aku berdiri
bukan kepunyaanku lagi
buat sekian kali
aku melihat ke seberang
dengan hati walang
kita punya kuasa
tapi tak punya suara
kita punya suara
tapi tak mampu bicara
kita punya bicara
tapi tak punya makna.

Benih yang baik
tidak  akan tumbuh apa lagi
menjadi pulau
jika disimpan dalam kepuk
kelekaan
malah pulau-pulau yang ada
bakal kehilangan
satu persatu
kita berputih mata
menyerahkan Batu Putih
pulau manakah lagi
yang bakal kita lepaskan.

Melihat ke seberang
dengan seribu tanda Tanya
melepaskan pulau masa silam
jangan sampai terlepas pandang
pulau akan datang
terlepas semuanya.

Shapiai Muhammad Ramly
Batu Pahat, Johor

No comments:

Post a Comment