Al-Wahid ertinya Allah Maha Esa sebagaimana firmanNya bermaksud:
Tuhanmu adalah Tuhan Yang
Maha Esa, Tidak ada tuhan selain Dia.
(Al-Baqarah:163)
Maha Esa
Secara linguistik, al-Wahid ertinya Zat yang tidak bersosialisasi dengan
manusia atau bergabung dengan mereka (menyendiri). Mengimani tauhid bererti
mengimani bahawa tidak ada sekutu samasekali di sisi Allah dalam kekuasaanNya
dan bahawa Yang Maha Esa adalah sebuah sifatNya yang tak seorang pun berbagi
denganNya.
Tauhid ertinyapengakuan keesaan Zat yang Satu yang mengatur semua uirusan
para hambaNya, Tidak sesuatupun yang menciptakan, memberi rezeki, memberi
kurnia, menahan, menghidupkan, mematikan, ataupun mengatur semua urusan dari
wilayah lahirian dan batiniah kecuali Allah. Apapun yang Dia kehendaki akan
terjadi dan apapun yang tidak Dia kehendaki tidak akan pernah terjadi. Bahkan
tidak sebutir atom pun yang bergerak tanpa pengetahuanNya.Tidak ada sesuatupun
yang menjadi tanpa kehendakNya. Tidak selembar daun pun yang jatuh tanpa
diketahuiNya. Tak sesuatu pun yang luput dari pengetahuanNya, bahkan tak
sebutir atom pun di langit dan di bumi atau yang lebih kecil atau lebih besar
dari itu (yang luput dari ilmuNya). Sesungguhnya, pengetahuanNya mencakupi
segala sesuatu. KekuasaanNya menaklukkan segala sesuatu, kehendakNya berlaku
pada segala sesuatu. KebijaksanaanNya mendominasi segala sesuatu.
Mengesakan Allah
Merujuk kepada perkara ini, maka sifat manusia yang keenampuluh tujuh
dengan bercermin pada Asma ul-Husna ialah mengesakan Allah.
Barangsiapa yang masuk ke dalam lautan tauhid, maka (ia) akan merasa lebih
haus dan haus lagi hari demi hari. Tauhid merupakan satu prerogatif, hak
istimewa, dari Kebenaran (Yang Maha Kuasa).
Rasulullah saw bersabda: Allah itu Satu
dan Dia mencintai kesatuan. Hadis ini menunjukkan bahawa Dia mencintai hati
yang hanya didedikasikan kepadaNya. Kesucian dan kemuliaan adalah milikNya.
Wallahu ’alam
Adil Akhyar
Kehebatan berzikir dengan
Asma ul-Husna
Pustaka Azhar, 2010
No comments:
Post a Comment