Al-Qadir ertinya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu sebagaimana firmanNya
bermaksud:
Katakanlah (olehmu): Dia
memiliki kuasa untuk mengirimkan azab kepadamu dari atas atau dari bawah kakimu
atau Ia memasukkan kamu ke dalam golongan-golongan yang bertentangan dan
menjadikan di antara sebahagianmu merasakan kekerasan orang lain.
Perhatikanlah, bagaimana Kami mendatangkan tanda-tanda Kami silih berganti,
agar mereka memahaminya.
(Al-An-’aam: 65)
Maha Kuasa atas segala sesuatu
Al-Qadir termasuk di antara sifat-sifat Allah. Al-Qadir melakukan apapun
yang Dia kehendaki menurut kearifanNya sendiri.
Akar kata al-Qadir adalah qudrah, ertinya kekuatan, kekuasaan, keperkasaan,
kesanggupan. Lailat al-Qadr, malam kekuasaan atau takdir sesungguhnya merupakan
malam kehormatan yang agung. Dalam al-Quran, kita membaca ayat berikut, Dan mereka tidak menghormati Allah dengan
penghormatan semestinya (Al-An’aam:91), yakni mereka tidak menghormatiNya
sebagaimana seharusnya Dia dihormati.
Bijak dalam menetapkan sesuatu
Merujuk kepada perkara ini, maka sifat manusia yang keenampuluh sembilan
dengan bercermin pada Asma ul-Husna ialah bijak dalam menentukan sesuatu
tindakan berdasarkan kekuatan dan ilmu.
Sesungguhnya Allah memiliki kekuatan sempurna yang tidak dikecewakan oleh
sesuatu apapun. Dia tidak memerlukan sebarang alat untuk berbuat sesuatu. Dia
menakar perintanNya, yang mengatur alam semerta dengan kekuasaan dan kearifan.
Qadar adalah apa yang Allah Azza wa Jalla titahkan dan tetapkan. Seorang
hamba Allah mempunyai ukuran kekuasaan untuk melakukan sejumlah hal, namun
tidak cukup, kerana kemampuannya terbatas. Di sisi lain, Allah menjadikan
hamba-hambaNya mampu melakukan apa yang mereka kerjakan melalui kekuasaanNya,
namun ia tidak dapat melakukan semuanya. Dia tidak menciptakan segala sesuatu
dari ketiadaan. Hanya Allah yang dapat berbuat demikian.
Wallahu ’alam
Adil Akhyar
Kehebatan berzikir dengan
Asma ul-Husna
Pustaka Azhar, 2010
No comments:
Post a Comment