Kuseret
kaki di celah kabus
dan
kedinginan hawa
pagi
sejuk di Tamparuli
Kubeli
sekeping tiket
lalu
masuk ke rumah terbalik
untuk
melihat kelainan
dan
keharuan
Aku
berpusing di sekitar keanehan
yang
tak kutemui pesonanya
di
antara sejumlah pengunjung
berwajah
kagum dan keriangan
mengetik
foto kenangan
memerlukan
aku terpusing
seperti
rumah terbalik ini
segera
aku mengungsi ke pintu keluar
di
luar kurungan rumah ini
alam
terasa begitu indah dan akrab
Langit
masih berbalut
kabus
dan dingin
matahari
masih jauh
untuk
menghangatkan pagi
hari
ini aku menolak
kelainan
dan kebaruan
lalu
kembali memilih jejak lama
Yang
mengharukan diri
tetaplah
alun lagu
jambatan
Tamparuli
jauh
dan sayup kudengar
mendebur
dari dusun masa lalumu.
Riduan
Harun
Tamparuli
BH,
22 Nov 2015
No comments:
Post a Comment