Berkurun kita berburu mencari
makna kata
Berkurun kita keliru mengenal
makna wira:
Jebat dan Tuah, siapa patut
dipuja?
Lemas kita dilanda curiga
antara setia dengan pembela.
Selamanya wira dinilai oleh masa
selaman wira dicanai kuasa
selamanya wira dinobat oleh
harta.
Akhirnya wira entah dimana
didepan kita pengkhianat bangsa.
Bangunlah dari lena khayali
kita kembalikan kata pada lidah
kita pulangakan pandang pada akal
kita keringkan rajuk pada tindak.
Akal tak pernah mengalah kalau
diajak bertelagah
tapi selamanya kita mematikan
akal
kerana akal membijaksanakan
manusia
dan si bijak tidak perlu hidup
seperti wajarnya budak ditikam
atas kebijaksanaan yang
mengancam.
(ah ! sejarah todak kerap sangat
berulang)
Marilah kita didihkan akal
mentafsir kata dengan sempurna
- ada waktunya berontak itu keji
- ada waktunya berontak itu suci
- ada waktunya berontak itu cemar
- ada waktunya berontak itu
samaran
berubah musim beralih sikap
bertukar pimpin bersalin harap
tapi pejuang tidak pernah terpuja
tika darahnya mengucur seksa
matanya dicungkil buta
tanganya diikat waja kakinya
dirantai sula
dan kita mengulang keanehan
berebut menabur bunga dan pandan
didada mereka setelah kematian
Sesal hanya datang sekali
tapi seksanya sepanjang hayat
lukanya berparut berabad-abad
Dunia Penyair
No comments:
Post a Comment