Di tengah-tengah pergolakan hidup yang dipenuhi oleh pelbagai ilmu dalam
bidang yang bermacam-macam, Imam Asy-Syaukani menjadi tempat pujian manusia
dari berbagai serata, jauh dari kemewahan hidup, ia tidak pernah mengetuk pintu
seorang amir pun (gabenor), tidak tunduk kepada tuntutan hidup yang palsu,
sangat suka bergaul dengan para ulama, dekat dengan para sasterawan dan
pujangga, hingga ia diuji dengan kedudukan sebagai hakim di masa mudanya,
tatkala ia tampil dengan kekuatan dalam bidang kehakiman, wibawa dalam kebenaran,
tegas dalam masalah agama maka ia tidak pernah diturunkan selama ia menjawat,
bahkan kedudukannya semakin hari semakin bertambah.
Wallaahu a’lam.
(Mendekati peribadi imam-imam pewaris para
nabi; Muhammad Aizat Farhan)
No comments:
Post a Comment