Musuh sudah
datang
bergerak dari
semua arah
mengerah menikam
mengacah
sekeliling
pinggang
kerisnya lidah
lembingnya
tulisan.
Kerap peristiwa
malam jadi pengalaman
bulan menyinari
makna kehidupan
tajam mata dalam
sebam
merenung keadilan
garang banting di
tengah medan
tahu pula memilih
gelanggang
menguji diri di
dalam pertarungan
Apakah mereka
musuh yang resah
di neraca
perhitungan akan berserah
demikian hidup
mati adat berperang
kalah menang
kononnya adat berjuang
langkah dan
mundor melawan keadaan.
Apakah benar
mereka itu seteru
atau kitakah
musuh yang hangat beku
digelar wadah
palsu, saru
dalam gelemat
bayang diri
menjadi
musuh diri sendiri.
A. Aziz Deraman
Kuala Lumpur, 1999
Bahtera Madani, DBP
No comments:
Post a Comment