Luka hati guru
tercalar
mengajar murid
baru jadi pendekar
yang sekian lama
dewasa tanpa ilmu
bebat berbicara
megah di kala bertemu
walhal tidak pun
kenal pasang surut hilir hulu.
Betapa pun ikhlas
jujur langkah
diajar berguru
dalam pasrah
diajar berlawan
pendekar dalam kaedah
diajar sempurna
tangkis, pukul, kuncian natijah
tahu sergah
mengambil buah
rupanya langit
tidak selalu cerah
dengan guru
kauatur langkah
hilang adat
beradab murid guru
di gelanggang
sendiri menjolok malu
bukannya pantang di
tengah khalayak
pusaka Melayu,
ditendang dan kausepak
agar mereka lihat
sedu-sedan gurumu
tewas tidak
bertempat, tidak menentu
yang kautahu
bukanlah mudah
untuk kau berdiri
memerintah
yang kautahu
sendiri, sangat payah.
A. Aziz Deraman 1999
Bahtera Madani, DBP
No comments:
Post a Comment