Suatu hari Ibnu Hazm bertanya kepada
orang-orang yang pergi menuju Cordova dan menanyakan apa yang telah terjadi.
Dia berkata : Aku tidak mengatakannya agar dipuji tetapi aku melaksanakan adab
santun Allah. Allah berfirman,
Dan terhadap nikmat
Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-yebutnya (bersyukur)
(Q.S Adh-Dhuha: 11)
Allah telah memberiku kesetiaan terhadap setiap
orang yang baru pertama kali bertemu denganku. Allah memberiku kesetiaan untuk
menjaga orang yang merasa malu dariku, walau dengan berbicara satu jam dan
kepadaNya aku berterima kasih, kepadaNya aku menyandarkan diri dan meminta
lebih. Tidak ada yang paling berat bagiku dari meminta maaf di sepanjang
umurku. Aku tidak akan mengizinkan jiwaku mempunyai fikiran untuk berbuat jahat
kepada orang yang antara diriku dan dirinya ada hak walaupun sedikit dan
walaupun dosanya banyak kepadaku. Yang menimpaku seperti itu tidaklah sedikit.
Aku tidak pernah membalas kejahatan, kecuali aku balas dengan kebaikan. Aku
memuji Allah atas itu sebanyak-banyaknya.
Wallaahu a’lam.
(Mendekati peribadi imam-imam pewaris para
nabi, Muhammad Aizat Farhan)
No comments:
Post a Comment