Saudaraku sekalian;
Allah Maha Mendengar, Allah Maha Tahu siapa diri kita. Entah mengapa Allah
menampilkan kita ada di tempat ini. Hanya rahmat Allah lah sesungguhnya yang
menghantar kita ke sini. Marilah kita syukuri kesempatan berada di tanah yang
penoh barokah ini.
Syukur yang pertama adalah marilah kita bersumpah pada diri kita tidak akan
lagi berbuat musrik. Laa ilaaha illallahu
wahdahu laa syariikalah. Lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ’alaa
kulli syai-in qadir. Jangan pernah kita menuhankan lagi duniawi ini hadirin.
Jangan pernah menuhan apapun, siapa pun seperti selama ini. Dunia ini
adalah kurnia Allah yang sangat rendah, nikmat yang sangat remeh. Andai dunia
ini ada harga sesayap nyamuk sahaja orang-orang yang kufur itu tidak akan
diberi minum walaupun seteguk pun jua. Walhal dunia ini ada harga sesayap
nyamuk saja, orang-orang engkar itu tidak akan diberi minum. Bagaimana mungkin Allah yang sudah memberi kurnia yang
tiada bertepi lalu kita malahan menuhan duniawi ini, menuhankan harta,
menuhankan gelaran, pangkat, jabatan, kedudukan, pujian, penilaian makhluk. Bukankah
ini semua pengkhianatan kufur nikmat?.
Hadirin;
Kalau pun Allah memberikan dunia kepada kita, demi Allah itu adalah nikmat
terendah. Jangan pernah bangga dengan topeng yang ada melainkan jadikan topeng
ini benar-benar amanah yang kita pertanggongjawabkan dengan penoh berat dan
rasa malu.
Marilah kita bertekad saudaraku, sepulang dari tempat ini jangan pernah mahu
menjadi hamba apapun selain daripada jadi hamba Allah. Jangan jadi hamba
syahwat, jangan jadi hamba nafsu, hamba amarah, hamba kekaguman orang. Demi
Allah, cukup bagi kita. Laa ilaaha
illallahu wahdahu laa syariikalah. Cukuplah bagi kita menjadi hamba Allah.
Itulah syukur.
Siapa pun yang sepulang haji ini masih lagi menjadi pencinta dunia, dia
kufur nikmat, Dunia ini diciptakan oleh Allah untuk jadi pelayan kita bukan
untuk jadi Tuhan kita. Semoga Allah Yang Maha Mendengar menitipkan dunia
sebagai pelayan kita untuk mengabdikan kepada Allah swt. Aaameen Ya Rabbal
Alameen.
Syukur yang selanjutnya adalah, ingatlah hadirin, nikmat Islam adalah nikmat yang
sangat mahal. Kita harus benar-benar menjadi hamba Allah yang meniru dan
meneladani rasulullah saw. Jangan biarkan kita mengidolakan selain daripada
rasul. Sibok meniru, mengagongi selain rasul. Harusnya kita bangga jadi orang
Islam. Keluarga kita itu bangga jadi orang yang diberi hidayah. Itulah syukur.
Orang yang syukur sesudah daripada tempat ini pasti belajar tentang
rasulullah, belajar bagaimana menjadi Islam yang baik. Kita harusnya menjadi
orang yang bersyukur dan bangga ditakdirkan jadi orang yang diberi hidayah.
Lihatlah berapa banyak orang yang hanya bangga dengan duniawi, bangga dengan
kesesatan, bangga dengan kemaksiatan, bangga dengan keengkaran. Kita seharusnya
menjadi orang yang bersyukur oleh Allah diberikan jalan hidayah.
Marilah kita jadikan keluarga kita, keluarga pencinta Islam, hidup dalam
Islam, istiqamah dalam Islam, membela Islam dan wafat semuanya sebagai
seorang Islam. Aameen Ya Allah Rabbal
alameen.
Bentuk syukur lainnya hadirin adalah marilah kita tafakuri orang-orang yang
berbuat baik
kepada kita yang menjadi jalan dari Allah. Syukur adalah syukurillaah syukurinass. Kenanglah lewat siapa yang Allah ciptakan
kita, kenangilah ibu dan bapa kita. Bagaimanapun keadaannya, merekalah yang
jadi jalan kita ada di dunia ini. Kekurangan apa pun yang ada pada orang tua
kita seharusnya kita jadi orang yang ada paling depan, yang paling menghiba
kepada Allah agar orang tua kita selamat. Seharusnya kitalah orang yang berada
di barisan yang paling depan yang memohon kepada Allah agar orang tua kita
mendapat hidayah, taufik, agar orang tua kita diampuni, disayangi, agar orang
tua kita bahagia.
Kitalah orang yang ada di paling depan agar orang tua kita selamat dunia
akhirat. Agar akhir hayatnya husnul katimah. Itulah syukur. Agar kubor oang tua
kitalapang dan nyaman. Itulah syukur agar orang tua kita tidak terbenam ke
dalam neraka. Itulah perjuangan yang syukur kepada Alla. Siapa pun yang
menganggap remeh bakti kepada orang tua dia kufur nikmat, kerana orang tua
sudah menjadi jalan kita ada di dunia ini.
Kenanglah guru-guru kita, para ustaz, ulamak atau siapa pun yang oleh Allah
dijadikan jalan sehingga kita tahu kebenaran. Jika tidak kita ada di dalam
kesesatan. Lihatlah orang-orang yang tidak mengenal kebenaran, bagaimana kalau
kita yang seperti itu. Maka syukuri kehadiran orang-orang, guru-guru kita,
sahabat-sahabat kita yang menunjuki jalan kebenaran. Jalan daripada Allah agar
kita mengenal Allah, jalan dari Allah agar kita mengenal bagaimana hidup di
jalan Allah.
Bagaimana bisa pulang selamat? Betapa kita sering meremehkan orang-oang yang
menjadi jalan hidayah pada hal tanpa hidayah hidup kita dalam kehinaaan dan
kesesatan. Nauzubillahi mizalik.
Kenanglah saudaraku sekalian, sebagai syukur kita kepada Allah adalah
balaslah sekuat tenaga balas,balas kebaikan orang. Jangan pernah hidup hutang
budi kerana orang yang paling tahu terima kasih pada manusia, itulah orang yang
paling bersyukur.
Dan yang terakhir sebelum kita tutup dengan doa, jadikan semua kurnia yang
Allah berikan ini menjadi jalan pendekat kita kepada Allah. Marilah kita lihat
harta yang Allah titipkan sebagai bekal pulang kita. Harta hanya baru manfaat
untuk kita bila kita bersihkan dengan mula berzakat. Mula perbanyak sedeqah,
mula perbanyak amal jariah. Itulah sebetulnya orang yang bersyukur.
Harta tidak akan mengangkat darjat kita, tidak akan membahagiakan kita,
tidak akan menyelamatkan kita kecuali harta kalau dipakai di jalan
Allah.Pastikanlah sepulang dari tempat ini, daripada banyak barang tidak
manfaat di rumah, lebih baik manfaat di sisi orang lain. Daripada rumah tidak
manfaat lebih baik diisi oleh para penghafal Quran, oleh orang-orang yang
memerlukan. Daripada hanya wang disimpan ditabungan lebih baik di jalan makan
orang-orang yang lapar, jalan biasiswa adik-adik kita yang tidak dapat ilmu.
Marilah saudaraku sekalian, diumur yang tersisa ini, kita tidak tahu akan
kembali lagi ke sini atau tidak, ini yang terakhir kalinya kita berada di sini.
Kita bertekad sepulangnya dari sini benar-benar menjadi orang yang bersih
tauhidnya, lurus akidahnya, benar-benar hidupnya di jalan Allah dan manfaat.Khairullaah walkhairunass. Sebaik-baik
haji ialah haji yang paling banyak manfaat. Tidak ada guna itu ilmu, tidak ada
guna itu harta, tidak ada guna itu tubuh, tidak ada guna pengalaman, wawasan
kecuali kalau manfaat.
Marilah detik demi detik yang kita miliki kita gunakan untuk manfaat
sebesar-besarnya. Barulah insyaallah kita termasuk orang yang bersyukur dan
syukurlah yang membuat kita dijamin oleh Allah untuk diberi nikmat lain.
KH Abdullah Gymanastiar
Arafah
11 September 2016
No comments:
Post a Comment