Saturday, February 28, 2015

Tanda kebahagiaan dan kesengsaraan

a) Bersabda rasulullah saw: Barangsiapa mengucapkan kalimat syahadat dengan ikhlas akan masuk syurga. Ditanya rasulullah saw: Bagaimanakah tanda ikhlas itu, ya rasulullah? Beliau menjawab: Ialah mencegahnya dari perbuatan yang haram! (Tadzkiratul Gurthubi)

b) Bersabda rasulullah saw: Zuhud (meninggalkan keduniaan) di dunia memberi istirehat kepada hati dan tubuh, sedang kerakusan kepada keduniaan meletihkan hati dan badan (Tharigah Muhammadiah)

c) Berkata Abu Yazid Albusthami: Tiada seorang mengalahkan aku kecuali seorang dari penduduk Balakh. Ia datang tanya kepadaku: Apakah batasnya zuhud dalam pandanganmu. Aku menjawab: Bila kami dapat sesuatu kami makan dan tidak kami bersabar. Demikian itu dipraktikkan oleh anjing-anjing Balakh kata si orang itu. Aku bertanya kembali kepadanya: Dan apakah batasnya zuhud dalam anggapanmu? Ia menjawab: Bila kami tidak memperoleh sesuatu kami bersabar, bila kami berhasil kami berikan kepada orang lain.
(Mukasyafatul-Gulub)

d) Diriwayatkan bahwa rasulullah saw bersabda: Tanda kesengsaraan – kebinasaan adalah empat: Melupakan dosa-dosa yang lalu padahal tetap tercatat pada Allah, menghitung-hitung amal yang lalu padahal tidak diketahui diterima atau ditolak oleh Allah, memandang kepada yang berada di atasnya dalam soal-soal keduniaan dan kepada yang berada di bawahnya dalam soal-soal agama. Allah berfirman: Aku mengkehendaki engkau, tetapi engkau tidak menghendaki Aku, maka Aku tinggalkan engkau.
(Minhajul-Muta’allim)

Wallahu ’alam

H.Salim Bahreisy
Bekal Juru Da’wah Jilid 2
Surabaya, 1977

Bahagianya berakhlak mulia




Kebodohan itu membosankan & menyedihkan.

Wallahu a’lam.

Padanya ada bahagia
Dr. Robiah K.Hamzah
Bahruddin Bekri
2014

Bakau

 
Sewaktu melewati bakau
aku belajar kembali
berdiri tinggi
tanpa menikam bumi.

Kuntum biru kembang lestari
Muhammad Haji Salleh
2013

Thursday, February 26, 2015

Taubat

Pelajaran 68

Diriwayatkan oleh Abdullah b Mas’ud ra, bahwa rasulullah saw bersabda: Rasulullah bertanya kepada para sahabatnya: Tahukah kamu siapakah orang yang dianggap ta’ib (bertaubat) itu?. Jawab para sahabat: Allah dan rasulNya lebih mengetahui. Rasulullah bersabda: Barangsiapa bertaubat tetapi tidak menuntut ilmu, ia bukannya seorang ta’ib (telah bertaubat), barangsiapa bertaubat tetapi tidak menambah ibadahnya ialah bukan orang ta’ib, barangsiapa bertaubat tetapi tidak diampuni dan diredhai oleh musuh-musuhnya ia bukanlah seorang ta’ib, barangsiapa bertaubat tetapi tidak merobah pakaiannya ialah bukan seorang ta’ib, barangsiapa bertaubat tetapi tidak melipat sprei dan permadaninya ia bukanlah seorang ta’ib dan barangsiapa bertaubat tetapi tidak mensedekahkan kelebihan dari apa yang dimilikinya ia bukanlah seorang ta’ib. Maka barangsiapa telah dapat memenuhi perilaku-perilaku tersebut, ia adalah seorang ta’ib benar-benar.

Wallahu ’alam

H.Salim Bahreisy
Bekal Juru Da’wah Jilid 2
Surabaya, 1977

Bahagianya memahami


Kita tidak boleh mengawal arah angin, tetapi kita boleh mengawal perasaan.

Wallahu a’lam.

Padanya ada bahagia
Dr. Robiah K.Hamzah
Bahruddin Bekri
2014

Tidak romantis

Kemiskinan  tidak romantis
wajahnya kumal
renyuk sengsara
ada darah ungu
pada rekah bibir
dan retak tapak

putih kuning tidak wujud
tapi bernanah pucat
dipinjam dari anemia

sakit tidak selalu menginsafkan
masih ada perit di tulang

kelaparan tidak romantis
ada maut di hujungnya.



Kuntum biru kembang lestari
Muhammad Haji Salleh
2013

Doa penutup kitab


Bismillahirrahmanirrahim.
Ya Arhamarrahimin.

Ya Allah, Tuhan kami! Jadikanlah sebaik-baik amalan kami yang penghabisan daripadanya dan jadikanlah juga sebaik-baik hari-hari kami ialah hari pertemuan denganMu, sesungguhnya Engkau berkuasa terhadap segala sesuatu. Tuhan kami! Lengkapkanlah cahaya kami dan ampunilah segala dosa-dosa kami.Tuan kami! Kami mempercayai semua yang Engkau turunkan dari perkara-perkara syariat dan kami mengikuti rasul, yakni utusanMu, maka catatkanlah kami dari golongan orang-orang yang bersaksi.
 
Ya Allah, Tuhan kami! Ampunilah dosa apa yang sudah kami dahulukan dan dosa apa yang kami kemudiankan, dan dosa apa yang telah kami lakukannya secara terang-terangan dan tentulah semua itu Engkau lebih Maha Mengetahui daripada kami.

Ya Allah, Tuhan kami! Tunjukilah kami yang benar itu sebagai kebenaran dan bimbinglah kami untuk mengikutinya. Dan tunjukilah kami yang batil itu sebagai kebatilan dan elakkanlah kami supaya menjauhinya, wahai Tuhan yang Maha Pembelas dari sekalian orang yang pembelas.

Ya Allah, Tuhan kami! Lembutilah kami pada mempermudahkan segala yang susah, kerana sesungguhnya mempermudahkan segala yang susah dan berat itu adalah mudah sahaja buatMu.

Ya Allah Tuhan kami! Permudahkanlah bagi kami semua urusan kami dengan segala ketenangan buat hati kami dan jasad kami, serta selamat dan afiat dalam agama kami dan akhirat kami.

Ya Allah, Tuhan kami! Kurniakanlah kami sebagus-bagus tawakal kepadaMu serta ketetapan hati untuk menghadapiMu. Dan elakkanlah kami daripada segala was-was syaitan dan lindungilah kami dari segala kejahatan manusia dan jin, sebaliknya hendaklah Engkau pakaikan kami pakaian keredhaan serta berilah kami hakikat keimanan, lalu Engkau sendirilah yang menguruskan mencabut roh-roh kami apabila sudah tiba ajalnya dengan kuasa qudratMu dengan penuh rindu kami untuk menemuiMu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.

Ya Allah, Tuhan kami! Sesungguhnya aku memohonMu keimanan yang sempurna, hati yang khusyu’, cahaya yang cemerlang, ilmu yang bermanfaat, yakin yang benar, rezeki yang halal lagi lapang dan sembuh dari segala penyakit. Dan aku memohon kecukupan sehingga tidak perlu kepada manusia.

Ya Allah, Tuhan kami! Jadikanlah bermanfaat apa yang Engkau berikan pengajaran kepada kami, dan ajarilah kami segala yang mendatangkan manfaat dari ilmu yang kami terima.

Ya Allah, Tuhan kami! Jadikanlah kurniaMu terbentang buat kami dan seterusnya buat keluarga kami, anak-anak kami, dan bantulah kami terhadap orang yang memusuhi kami. Dan berikanlah kami jalan untuk mengambil balas terhadap sesiapa yang menganiaya kami, dan janganlah biarkan kami bergantung kepada diri kami, ataupun kepada sesiapa pun dari makhlukMu walaupun hanya sekelip mata atau kurang dari itu, malah perbaikilah buat kami segala urusan kami.

Ya Allah, Tuhan kami! Sentiasalah berpihak kepada kami, jangan berpihak (sebagai bebanan) ke atas kami dan hadapkanlah wajahMu yang mulia itu kepada kami, serta realisasikan segala cita-cita kami dengan menambah lagi apa yang kami minta, di samping sudahi ajal kami dengan kebahagiaan.

Ya Allah, Tuhan kami! Kumpulkanlah kami di Hazhirat QudsiMu (surga), dan gembirkanlah kami dengan kelembutan kemesraanMu, dan jangan sekali-kali memutuskan perhubunganMu dengan kami disebabkan kecuaian dalam hidup kami.

Ya Allah, Tuhan kami! Jadikanlah sebaik-baik hari-hari kami ialah hari kami menemuiMu. Sedangkan engkau redha terhadap kami, dan sudahilah segala amalan kami dengan yang soleh-soleh daripadanya, dan wafatkanlah kami dalam keadaan Islam, kemudian kumpulkanlah kami dengan golongan orang-orang yang shalihin.

Ya Allah, Tuhan kami! Ampunilah kami berserta ibu-bapa kami, guru-guru kami dan sekalian kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, biar yang masih hidup di antara mereka mahupun yang sudah mati. Semoga Allah mencucurkan selawat dan salam ke atas Penghulu kita nabi Muhammad dan kepada keluarganya, para sahabatnya dengan sebaik-baik selawat dan salam yang sebanyak-banyaknya dan segala pujian bagi Allah Tuhan Semesta Alam.

Aameen.

Asy-Syeikh’Ali bin Abdul Rahman Al-Kalantani
Permata pemberian yang indah & menjaga segala hati yang lalai
2013

Wednesday, February 25, 2015

Neraka Aljahim dan Zabaniah

Pelajaran 67

a) Dikabarkan bahwa jika seorang hamba Allah menangis kerana takut kepadaNya lalu keluar air matanya, maka Allah menciptakan dari air mata itu sebuah pohon bernama pohon Bahagia. Kemudian bila pohon itu ditiup oleh angin takut dan sedih, keluarlah suara: Hai Muhammad, Hai Muhammad, suara mana oleh Allah SWT, diteruskan kepada nabi Muhammad di kuburnya dan menangislah nabi Muhammad, sehingga keluar air mata dari mana Tuhan mencipta sebuah pohon bernama pohon Syafa, yang apabila ditiup oleh angin kenabian, keluarlah daripadanya suara : Hai umatku suara mana naik kelangit, terdengar oleh para malaikat yang segera menangis berdoa memohon rahmat dan ampunan bagi umat Muhammad, lalu Allah berfirman kepada mereka: Hai malaikatKu saksikanlah, bahwa Aku telah mengampuni dosa orang yang menangis dari umat Muhammad, kerana ketakutan kepadaKu.
(Hayatul-Gulub)

b) Diriwayatkan oleh saidina Ali bahwa rasulullah saw bersabda: Berlindunglah kamu kepada Allah dari sumur duka. Ditanya rasulullah: Apakah sumur duka itu? Rasulullah menjawab: Ialah sebuah lembah di Jahannam yang disediakan untuk mereka yang membaca Al-Quran  secara ria’. Jahanam sendiri minta pertolongan daripadanya tiap hari tujuh puluh kali.
(Zubdatul-Wa’idhin)

Wallahu ’alam

H.Salim Bahreisy
Bekal Juru Da’wah Jilid 2
Surabaya, 1977

Bahagianya kasih sayang




Lidah tajam seperti pedang, hunuskan ia bagi mengukir kasih sayang.


Wallahu a’lam.

Padanya ada bahagia
Dr. Robiah K.Hamzah
Bahruddin Bekri
2014

Antara rakan, teman & sahabat


Rakan
seribu insan yang boleh kucari
sekadar mengisi ruang kosong
menjadi pelengkap hari mendatang.

Teman
segelintir yang boleh kucari
sekadar pinggiran kepercayaan diberi
menjadi keikhlasan tanpa ketulusan.

Sahabat
setanding insan yang sukar tercari
pahit manis terharung bersama
menjadi jambatan keakraban.

Untuk sinar kebahagiaan
yang kekal abadi
buat sahabat sejati

Nur Amira Marhalim
SMK Senggarang
Batu Pahat

Doa keberkatan mati

Bismillahirrahmanirrahim.

Ya Allah, ya Tuhanku! Berkatilah daku pada ketika mati dan ketika sesudah mati.
Aameen.

Asy-Syeikh’Ali bin Abdul Rahman Al-Kalantani
Permata pemberian yang indah & menjaga segala hati yang lalai
2013


Nota: Ucaplah 21 kali sehari.

Tuesday, February 24, 2015

Pahala solat Jumaat

Pelajaran 66

a) Diri’wayatkan bahwa Maisarah bercerita: Tatkala aku melalui kuburan orang-orang Islam, aku memberi salam: Assalamu’alaikum ya ahlalgubur, kamu telah mendahului kami dan kami akan menyusul. Semoga Allah memberi rahmat kepada kamu dan kami serta mengampuni kami dan kamu. Tiba-tiba terdengar suara dari dalam kubur : Alangkah bahgianya kamu yang masih hidup, kamu dapat melakukan haji empat kali sebulan. Aku bertanya: Bagaimana kami melakukan demikian? Dijawab oleh suara tadi : Ialah tiap solat Jumaat kamu sama dengan satu haji yang mabrur, sayang kami tidak dapat mengelilingi masjid-masjid kamu untuk melihat dan menyaksikan amal-amal kamu dan mendengar zikir-zikir kamu, akan tetapi kami telah puas dengan doa kamu yang selalu diucapkan untuk kami dengan kata-kata Rohimallahu Fulanan.

b)  Bersabda rasulullah saw: Telah datang kepadaku Jibril membawa sebuah cermin, lalu mengatakan kepadaku: Inilah hari Jumaat, Tuhan menghidangkannya kepadamu sebagai hari raya bagimu dan umatmu, sedang titik yang terdapat di tengahnya ialah sejam dari duapuluh empat jam, pada saat mana doa seseorang dari pada umatmu akan diterima oleh Allah, kerana hari itu adalah yang termulia di antara hari-hari lain.

c) Diriwayatkan bahwa nabi Musa pergi suatu ketika ke gua Baitul-Magdis, di mana ia melihat sekelompok manusia beribadah sejak tujuh puluh tahun, makanannya dari tumbuh-tumbuhan dan minumnya dari air hujan. Melihat keadaan umatnya begitu giat beribadah, ia merasa gembira dan puas hati, lalu Allah mewahyukan kepadanya: Ya Musa! Bagi umat Muhammad pada suatu hari di mana dilakukan solat dua rakaat, adalah lebih baik dari  ibadah kaummu itu semua. Hai apa itu ya Tuhanku? Tanya Musa. Ialah hari Jumaat, firman Allah. Kemudian Musa mengharapkan dikaruniai hari seperti hari itu. Maka berfirmanlah Allah: Bagimu hai Musa hari Sabtu, Ahad bagi Isa, Isnin bagi Ibrahim, Selasa bagi Zakaria, Rabu bagi Yahya, Khamis bagi Adam dan Jumaat bagi Muhammad saw serta umatnya.
(Zubdatul-Wa’idhin)

Wallahu ’alam

H.Salim Bahreisy
Bekal Juru Da’wah Jilid 2
Surabaya, 1977

Teknik bacaan RADAR

Teknik RADAR direka oleh Martin (1983). Teknik ini membolehkan murid menghubungkaitkan apa-apa yang diketahui dengan perkara atau situasi baharu. Lima aspek dalam RADAR ialah :

R: Read (Membaca)
A: Analogi (Menganalogi)
D: Discuss (Berbincang)
A: Apply (Mengaplikasi)
R: Review (Mengulas)

Langkah teknik RADAR :

R: Membaca teks secara imbasan & luncuran
A: Menentukan persamaan antara dua perkara yang dipelajari. Menerangkan konsep, idea dan tempat yang berkaitan
D: Berbincang & menyenaraikan maklumat
A: Mengaplikasikan hasil perbincangan dalam tugasan
R: Menyemak semula hasil perbincangan & membuat rumusan.

Wallahu ’alam.

Buku Panduan Guru Literasi Bacaan PISA
KPM, 2014.

Mendidik Bahagia

Petikan nota cinta daripada penulis

......syukur alhamdulillah, buku Mendidik Bahagia terhasil daripada rasa nikmat paling bahagia dididik semasa menjadi anak, bahagia mendidik sebagai ibu, guru, pendidik guru, pendidik masyarakat sehingga bergelar nenek.

Natijah daripada peranan dan pengalaman ini, nikmatnya masih subur terasa dalam minda dan jiwa. Inilah yang mahu dilimpahkan kepada anak-anak, ibu-ibu serta guru-guru yang masih berkesempatan melintasi padang pendidikan yang luas ini. Jikalau pendidik belum memiliki modal yang cukup akan merasakan suatu tugas yang mencuri kedamaian jiwa.

Nikmat bahagia mendidik terkubur dan anak yang dididik dirasakan sukar mengikut lenturan pendidiknya. Ini kerana ibu bapa lebih terhambat oleh tugas sehingga terlepas pandang bagi menambat hati anak-anak. Akhirnya, anak melentur karakter sendiri, meneroka sendiri, menambah pengetahuan dan mengayakan emosi serta naluri melalui laman-laman sesawang.

Ini terjadi kerana ibu bapa lebih tertumpu pada urusan fizikal anak-anak daripada urusan membentuk karakter anak. Oleh itu, terbinalah karakter yang bertentangan dengan keinginan ibu bapa dan tuntutan agama. Lalu, lahirlah anak kita sebagai rumput yang subur, kelihatan indah menghijau tetapi kaki terjejak di limpahan yang kotor........

Wallahu a’lam.

Dr. Robiah bt Kulop Hamzah
RKH Motivation & Services
Shah Alam Selangor, 2014

Bertenanglah

Bertenanglah
jantungku
kerana kacau dunia
bukan salahmu
dan riuhnya
bukan suaramu

bertenanglah
jiwaku
biarlah sejahtera
menjalar sampai
ke hamparan
teduh tenteram.

Kuntum biru kembang lestari
Muhammad Haji Salleh
2013

Al-Baqarah dan hadis (4)

Shafa’at puasa & Al-Quran

Hadis 16

[2:185] Dari Abdullah bin Umar, rasulullah saw bersabda: Pada Hari Kiamat kelak, puasa dan Al-Quran  akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba. Puasa berkata; Wahai Tuhan! Sesungguhnya aku telah mencegahnya dari makanan dan keinginan syahwat di siang hari. Maka berikanlah syafa’at kepadaku. Dan Al-Quran berkata: Wahai Tuhan! Aku telah mencegahnya dari tidur di malam hari, maka berikanlah syafa’at kepadaku. Kemudian Allah SWT, memberikan syafa’at melalui keduanya. (HR. Imam Ahmad, At-Thabarani dan Hakim)

Makanan halal

Hadis 17

[2:188] Abu Bakar Shiddiq ra memiliki hamba sahaya yang bertugas mengatur bagian Abu Bakar Shiddiq. Suatu ketika si hamba sahaya membawakan hidangan. Lantas Abu Bakar pun menyantapnya. Tidak berselang lama, si hamba sahaya bertanya: Tahukah gerangan apa yang anda makan tadi? Tidak, apa memang? Tanya Abu Bakar.

Dulu di masa jahiliyah, saya pernah dianggap sebagai paranormal. Padahal saya bukan ahlinya. Namun pernah ada seseorang yang bertanya tentang perdukunan. Aku pun menjawabnya alakadarnya. Namun kemarin ia bertemu denganku dan memberikan hidangan yang tadi anda makan, ungkapnya.

Mendengar demikian, Abu Bakar memasukkan jemari ke kerongkongnya. Tidak lama kemudian Abu Bakar memuntahkan makanan yang telah masuk ke perutnya. (HR.Al-Bukhari)

Dunia

Hadis 18

[2:212] Dunia adalah tempat tinggal orang yang tidak memiliki tempat tinggal dan harta bagi orang yang tidak memiliki harta. Demi dunia, berkumpul orang-orang yang tidak memiliki akal. (HR.Ahmad)

Arak

Hadis 19

[2:219] Rasulullah saw bersabda: Takutlah kalian dengan arak. Kerana ia merupakan kunci dari segala kejahatan. (HR Al-Askari,Kasyful Khafa,1/459)

Thalaq

Hadis 20

[2:231] Sesuatu yang halal dan paling dibenci di sisi Allah adalah thalaq (cerai) (Hadis shahih diriwayatkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah dan Hakim,Al-Jami’ Ash-Shaghir,1/11)

Wallahu a’lam.

Al-Quran Tajwid Warna & Terjemahan
Humaira Bookstore Enterprise

Doa daripada Anas

Bismillahirrahmanirrahim.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar ( Allah Maha Besar ). Bismillah atas diriku dan agamaku. Bismillah atas keluargaku dan harta-hartaku. Bismillah atas segala benda yang diberikan Tuhan kepadaku. Bismillah itu adalah sebaik-baik nama, Bismillah yang dengan menyebut namaNya tiada bakal datang mudharat apapun di bumi dan di langit.

Dialah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Bismillah yang dengannya aku memulakan sesuatu, dan kepada Allah aku bertawakkal, Allah Tuhanku dan aku tiada akan mensyirikkanNya dengan sesuatu.

Ya Allah, ya Tuhanku! Sesungguhnya aku memohonMu dari kebaikanMu yang tiada diberikan sesiapapun selain daripadaMu, amat mulia siapa yang hampir denganMu, sangat benar segala kepujian buatMu, tiada Tuhan melainkan Engkau, peliharalah aku dari sesiapa yang menyimpan niat buruk yang Engkau ciptakannya dan aku berlindung diri denganMu daripadanya, dan aku mendahulukannya kuasa: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (ya Muhammad): Allah itu Satu, Allah tempat meminta, Ia tiada beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada bagiNya satu pun dari makhluk yang sebanding denganNya.

Dari hadapan dan dari belakangku pun seperti itu, dan dari atasku pun seperti itu.

Aameen.

Asy-Syeikh’Ali bin Abdul Rahman Al-Kalantani
Permata pemberian yang indah & menjaga segala hati yang lalai
2013

Monday, February 23, 2015

Tangis

Pelajaran 65

a) Berkata Ka’bul-Ahbar : Sesungguhnya aku lebih suka menangis bercucuran air mataku kerana takut kepada Allah daripada aku mensedekahkan emas seberat badanku. Kerana tiada seorang yang menangis kerana takut kepada Allah sehingga mengalir setetes air matanya di atas tanah melainkan ia bebas tidak disentuh oleh api neraka.
(Majalisul-Abrar)

b) Berkata ahli ma’rifat: Cucilah empat dengan empat: Cucilah wajah-wajahmu dengan air matamu, lidahmu dengan zikir kepada Tuhan Penciptamu, hati-hatimu dengan takut kepada Tuhanmu dan dosa-dosamu dengan bertaubat kepada Tuhanmu.

Wallahu ’alam

H.Salim Bahreisy
Bekal Juru Da’wah Jilid 2
Surabaya, 1977

Teknik Bacaan KWLH

Teknik KWLH diperkenalkan oleh Dona Ogle (1986). Teknik ini ialah kembangan daripada teknik KWL. Pada peringkat permulaan, guru guru boleh memperkenalkan teknik KWL terlebih dahulu. Teknik ini digunakan untuk menjana pemikiran aktif melalui pembacaan secara kritis. Hal ini dilakukan dengan mengaktifkan pengetahuan lalu atau sedia ada untuk mendapatkan pengetahuan baharu, kemudian murid membina soalan untuk memenuhi tujuan bacaan serta memantau pemahaman mereka.

K: (What we know)  Perkara yang sudah diketahui sebelum membaca
W: (What we want to know) Perkara yang hendak diketahui sebelum membaca
L: (What we learned) Perkara yang dipelajari selepas membaca
H (How you want to learn) Cara untuk mendapat maklumat tambahan yang ingin diketahui dapat dipelajari (melalui bacaan seterusnya)

Contoh pengurusan grafik KWLH yang telah dilengkapkan

K(tahu)
W(ingin tahu)
L(dipelajari)
H(cara mendapatkan maklumat lain)
a) Graviti menghalang kita daripada terapung di sekeliling
b) Graviti membuat sesuatu jatuh
c) Terdapat kurang graviti di bulan
d) Isaac Newton menemui graviti
a) Apakah graviti?
b) Mengapakah kurang graviti di bulan?
c) Apakah faktor yang menentukan kadar kelajuan sesuatu jatuh ke tanah?

Perkara yang menarik:
Bagaimanakah Newton menemui graviti?*
a) Graviti ialah daya yang menarik objek ke arah bumi
b) Kekuatan graviti bergantung pada berat objek
c) Saiz bulan lebih kecil daripada bumi
maka gravitinya lebih rendah berbanding bumi
d) Rintangan udara menentukan kelajuan sesuatu akan jatuh ke tanah
a) Mencari maklumat di internet atau buku rujukan tentang :
- Bagaimana Newton menemui graviti?
- Mengapakah graviti berlaku?
- Apakah kesannya jika tiada graviti?

Wallahu ’alam.

Buku Panduan Guru Literasi Bacaan PISA
KPM, 2014.

Mengilas makna

Sewaktu aku berbicara
pandai dia mengilas makna
memutarbelitkan maksud
mengikut alunan seleranya.

Sewaktu aku berbicara
ada-ada yang tidak luhur
datangnya dari dua jalur
tanpa menghuraikan padah menimpa
musibah kurang cerna dan alpa

Akhirnya bicara yang bermakna
semakin hambar kosanya
gugur dari tangkai masa
bersepah merata-rata di kaki lima
kedegilan tidak mahu mengutipnya
akan tiba waktunya pengalaman
sendiri membina erti.

Ismail Hashim
Seremban
Pelita Bahasa
Jan 2008

Al-Baqarah dan hadis (3)

Cinta Allah

Hadis 11

[2:94] Barangsiapa yang mencintai bertemu dengan Allah, nescaya Allah menyukai untuk bertemu dengannya. Barangsiapa yang tidak suka bertemu dengan Allah, maka Allah pun tidak suka bertemu dengannya. (HR. Bukhari-Muslim)

Orang Islam yang utama

Hadis 12

[2:132] Diriwayatkan dari Abu Musa ra, dia berkata: Aku pernah bertanya kepada rasulullah saw, Bagaimana orang Islam yang paling utama? Beliau saw menjawab: Iaitu orang Islam yang orang Islam lainnya merasa aman dari lisan dan tangannya. (HR. Bukhari & Muslim)

Sangkaan hamba

Hadis 13

[2:152] Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, Allah SWT berfirman: Aku berada di sisi persangkaan hambaku. Dan Aku selalu bersamanya di saat dia mengingatiKu. (HR. Muslim)


Sabar

Hadis 14

[2:153] Dari Anas bin Malik ra, bahawasanya Rasulullah saw mendatangi wanita yang tengah menangisi kematian anaknya. Beliau kemudia berkata kepadanya : Bertaqwalah kepada Allah dan bersabarlah., lalu wanita itu menjawab: Kamu tidak peduli dengan musibah yang menimpaku. Tatkala beliau pergi, dikatakan kepada wanita itu bahawa yang barusan berkata adalah rasulullah saw. Kemudian wanita itu mendatangi rasulullah dan berkata bahawa dia tidak mengenalinya. Kemudian rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya yang namanya sabar itu terletak pada saat guncangan yang pertama. (HR. Muslim)

Merasai kelazatan iman

Hadis 15

[2:165] Ada tiga sifat yang bila dimiliki seseorang ia dapat merasakan kelazatan iman: 1) hendaknya Allah dan RasulNya lenih ia cintai dari apapun selain keduanya; 2) hendaknya ia mencintai seseorang didasari kerana cinta kepada Allah, 3) hendaknya ia membenci kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan, sebagaimana ia benci apabila dicampakkan ke neraka. (HR. Muttafaq ’Alaih)

Wallahu a’lam.

Al-Quran Tajwid Warna & Terjemahan
Humaira Bookstore Enterprise

Doa Tuk Kenali


Sesudah solat lima waktu

Bismillahirrahmanirrahim.

Wahai Allah, sungguhnya saya memohon pada Engkau akan pemberian yang sempurna: kesihatan yang berkekalan, rahmat (pengasihan Engkau) yang menyeluruhi dan kesegaran yang berguna. Saya pohon pada Engkau akan puncak kesenangan hidup, puncak kebahagian umur, kesempurnaan kebaikan; juga keluasan pemberian dan kesopanan yang lebih berfaedah.

Wahai Allah, tolongilah kami dan jangan pula kami ditindas. Wahai Allah, bahagiakan kesudahan kami, buktikan hasrat kami dengan penambahan amalan, susulilah kesegaran di kala kami berpagi-pagi dan berpetang-petang. (Wahai Allah) Tumpahkanlah rahmat Engkau di tempat kembali kami dan kesudahan kami; dan tuangkanlah dulang kemaafan Engkau ke atas dosa-dosa kami; dan kurniakanlah pembaikan pada ke’aifan-ke’aifan kami; dan berilah kegiatan kami pada agama kami. Hanya kepada Engkau kami berserah dan hanya kepada Engkau kami bergantung.

Wahai Allah, teguhkanlah pendirian kami di jalan yang betul dan lindungilah kami di dalam dunia ini dari penyesalan di Hari Kiamat serta ringankan kami daripada bebanan dosa. Hidupkanlah kami sebagai kehidupan orang-orang yang baik, peliharalah kami serta hindarkan dari kejahatan orang-orang yang jahat dan merdekakanlah diri kami dan bapa-bapa kami serta ibu-ibu kami, saudara-saudara kami juga golongan kami dari seksaan kubur dan dari neraka.

Hanya dengan kemurahan Engkau, wahai Tuhan Yang Maha Mulia, wahai Tuhan Yang Maha Pengampun, Tuhan Yang Menyayangi hambaNya, Tuhan Yang Menutupi ke’aifan, Tuhan Yang Maha Perkasa. Wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah, sungguhnya Engkau berkuasa pada setiap suatu, istimewa pula memperkenankan permohonan. Wahai Tuhan kami, kurniailah kami kebaikan di dunia dan kebaikan pula di akhirat serta peliharalah kami dari siksaan neraka.

Semoga Allah menyelawat dan menyalamkan ke atas junjungan kami nabi Muhammad, keluarga dan para sahabat beliau.

Aameen.

Abdullah Al-Qari b Hj Salleh
Pusaka Tuk Kenali,
2008

Saturday, February 21, 2015

Penyampai radio

Tugasan di taman syurga; bertanggungjawab kendali program ilmu agama daripada ulama terkenal dunia

Peluang bertemu ulama, pendakwah serta mendengar majlis ilmu setiap hari disebabkan kerjaya sebagai penyampai Radio IKIMfm, menyebabkan Norhayati Paradi,33 menolak tawaran kerja dengan pendapatan lebih lumayan kerana cintakan bidang itu.

Bagi Penerbit Kanan Rancangan dan Penyampai Radio IKIMfm itu, sejak memulakan kerjaya dalam bidang itu di satu-satunya stesen radio Islam negara ini pada tahun 2009, beliau berpeluang bertemu ulama dan setiap hari dalam kehidupannya dipenuhi dengan pengisian ilmu.

Tiada yang lebih membahagiakan daripada bekerja dalam suasana penuh pengisian agama. Jika saya berkerja di tempat lain, belum tentu dapat berjumpa ulama dan tokoh agama hebat yang tidak semua orang berpeluang bertemu mereka, katanya yang pernah mengendalikan program bersama ulama Amerika Syarikat dan Australia, Sheikh Muhammad Yahya alNinowy dan Imam Afroz Ali.

Bercerita pengalamannya menceburi kerjaya penyampai radio, anak jati Johor ini berkata, ketika itu beliau bekerja sebagai Penolong Eksekutif Grafik di stesen radio sama.

Tak sangka diterima
Ketika itu, beliau berkata, tawaran sebagai Penerbit Radio dibuka dan saya memohon. Tidak sangka diterima kerana semua calon perlu menjalani uji bakat. Katanya, dia sebenarnya seorang yang pemalu. Ketika di sekolah sering mengelat jika disuruh membuat sebarang persembahan di hadapan khalayak.

Malam sebelum uji bakat, saya tidak boleh tidur kerana terlalu gementar. Alhamdulillah, rezeki saya dan terpilih sebagai penyampai. Saya masih ingat antara slot pertama adalah membaca berita. Banyak kesilapan dilakukan. Saya menggelabah kerana bukan saja perlu membaca berita tetapi terpaksa mengendalikan butang mixer di hadapan, selain memantau monitor. Memang kelam kabut.

Memanglah sebelum ke udara saya berkali-kali membuat latihan tetapi apabila butang on dihidupkan, semuanya hilang dan menggigil dibuatnya. Itulah antara pengalaman manis paling berharga tidak dapat saya lupakan, katanya.

Di Radio IKIMfm, Norhayati berkata, tugas penerbit dan penyampai memerlukan mereka mengendalikan program dari A hingga Z.

Banyak dipelajari
Daripada penyediaan hinggalah selesai dan pada masa sama memikul tanggungjawab sebagai penyampai radio, berbanding di stesen radio lain yang tugas penerbit dilakukan individu berbeza.

Banyak benda dipelajari ketika mula-mula mengendalikan program. Segala jenis peralatan perlu dimahirkan. Memang mula-mula ada juga kesilapan, tetapi Alhamdulillah masuk bulan keenam, saya dapat memahirkan diri, katanya.

Mengendalikan program Dinihari mulai jam 2 hingga 6 pagi, memberikan masa kepadanya mengasuh anak sulungnya yang ketika itu berusia lima bulan. Selesai tugas jam 6 pagi dan waktu siangnya diperuntukkan menjaga bayinya.

Saya bersyukur dengan pembahagian waktu kerja itu membolehkan saya bergilir dengan suami menjaga bayi kecil kami, kata ibu kepada tiga cahaya mata berusia antara tiga hingga lapan tahun. Ketika mengendalikan program Dinihari, katanya, beliau terpaksa berinteraksi dengan pendengar dan mengisi slot itu dengan lagu yang dipilih.

Bagi mengelak menerima panggilan tidak diingini atau tidak senonoh, lazimnya topik serius dibincangkan.

Bapa menegur
Pendengar lebih berfikir jika topik lebih serius. Cuma apabila slot, Sampaikan, saya perlu meneliti ucapan pendengar mengikut kesesuaian, katanya. Suaminya, Mohd Fazil Ismail,33 serta ibu bapa, Paradi Rabu, 72 dan mak,Ngademi Ma’som,71 adalah antara pengkritik bagi setiap program kendaliannya.

Pada peringkat awal, bapa menegur kerana banyak kesilapan yang dilakukan dan sebutan tidak lancar. Kini, suami akan memberi komen atau memberikan cadangan lebih baik supaya tiada kesilapan dilakukan, katanya.

Bukan hanya menyumbang idea dan tenaga di konti, kerjayanya turut membawanya berinteraksi dengan pendengar secara berdepan jika ada program karnival yang dianjurkan Radio IKIMfm di luar.

Yang kelakarnya, orang ramai lebih mengenali nama bapa saya. Bila saya memperkenalkan diri sebagai Norhayati, orang ramai akan menyebut nama bapa saya, Paradi. Saya bangga juga kerana nama bapa dikenali kerana keunikan nama jawanya, katanya.

Kerjayanya turut membawanya ke negara luar termasuk ke Sepanyol baru-baru ini menerusi program Pengembara Muslim Cordoba.

Kembara ke Sepanyol benar-benar menginsafkan. Kita sering terlepas pandang terhadap saudara Islam yang tinggal di negara bukan Islam tidak boleh mendedahkan identiti sebagai umat Islam.Masyarakat Islam di sana, terpaksa menyembunyikan identiti sehingga terpaksa mengunakan dua nama. Nama Sepanyol dan nama Islam. Mereka tertindas dalam diam. Beruntung sungguh kita di Malaysia, katanya.

Terbit beberapa program lain
Jika tidak sibuk mengendalikan program secara langsung di konti, Norhayati turut terbabit dalam menerbitkan beberapa program termasuk Motivasi Pagi, Agama dan Peradaban, Dinamika dan Dimensi.

Lazimnya ketika mengendalikan slot Warna Pagi bermula jam 6 hingga 10 pagi, kami penyampai mengambil masa sekitar 15 minit ketika Program Tafsir al-Quran ke udara kira-kira jam 6.30 pagi untuk menunaikan solat Subuh, katanya.

Berasal dari Simpang Renggam, Johor, Norhayati mendapat pendidikan awal di Sekolah Menengah Benut, Pontian sebelum melanjutkan pengajian di peringkat Ijazah Sarjana Muda dalam bidang Komunikasi Massa di Universiti Teknologi Mara (UITM).

Beliau memulakan kerjaya sebagai Artis Berjadual di Bahagian Penyelidikan dan Pembangunan (R&D) Radio Televisyen Malaysia. Ketika di RTM, dia mengendalikan kajian terhadap RTM yang dan perlu keluar bertemu kumpulan fokus. Pada tahun 2007, beliau ditawarkan berkhidmat sebagai Penolong Eksekutif Grafik di Radio IKIMfm dan selepas dua tahun beliau ditawarkan ke jawatannya sekarang.

Walaupun saya bukan berlatar belakangkan bidang agama dalam pendidikan tetapi bekerja dengan satu-satu radio Islam di negara ini membolehkan saya meraih ilmu agama dan seolah-olah universiti kehidupan bagi diri ini. Saya bersyukur kerana kerjaya ini sentiasa membuka ruang untuk mendalami ilmu agama, katanya yang kini menyambung pengajian di peringkat Ijazah Sarjana dalam bidang Komunikasi di Universiti Malaya (UM).

Wallahu a’lam.

Mona Ahmad
Selebriti Agama
Berita Harian
7 Disember 2014