Pelajaran
66
a) Diri’wayatkan bahwa Maisarah bercerita: Tatkala
aku melalui kuburan orang-orang Islam, aku memberi salam: Assalamu’alaikum ya
ahlalgubur, kamu telah mendahului kami dan kami akan menyusul. Semoga Allah
memberi rahmat kepada kamu dan kami serta mengampuni kami dan kamu. Tiba-tiba
terdengar suara dari dalam kubur : Alangkah bahgianya kamu yang masih hidup,
kamu dapat melakukan haji empat kali
sebulan. Aku bertanya: Bagaimana kami melakukan demikian?
Dijawab oleh suara tadi : Ialah tiap solat Jumaat kamu sama dengan satu haji
yang mabrur, sayang kami tidak dapat mengelilingi masjid-masjid kamu untuk
melihat dan menyaksikan amal-amal kamu dan mendengar zikir-zikir kamu, akan
tetapi kami telah puas dengan doa kamu yang selalu diucapkan untuk kami dengan
kata-kata Rohimallahu Fulanan.
b) Bersabda rasulullah saw: Telah datang kepadaku Jibril membawa sebuah
cermin, lalu mengatakan kepadaku: Inilah hari Jumaat, Tuhan menghidangkannya
kepadamu sebagai hari raya bagimu dan umatmu, sedang titik yang terdapat di
tengahnya ialah sejam dari duapuluh empat jam, pada saat mana doa seseorang
dari pada umatmu akan diterima oleh Allah, kerana hari itu adalah yang termulia
di antara hari-hari lain.
c) Diriwayatkan bahwa nabi Musa pergi suatu ketika ke gua Baitul-Magdis, di
mana ia melihat sekelompok manusia beribadah sejak tujuh puluh tahun,
makanannya dari tumbuh-tumbuhan dan minumnya dari air hujan. Melihat keadaan
umatnya begitu giat beribadah, ia merasa gembira dan puas hati, lalu Allah
mewahyukan kepadanya: Ya Musa! Bagi umat Muhammad pada suatu hari di mana
dilakukan solat dua rakaat, adalah lebih baik dari ibadah kaummu itu semua. Hai apa itu ya
Tuhanku? Tanya Musa. Ialah hari Jumaat, firman Allah. Kemudian Musa
mengharapkan dikaruniai hari seperti hari itu. Maka berfirmanlah Allah: Bagimu
hai Musa hari Sabtu, Ahad bagi Isa, Isnin bagi Ibrahim, Selasa bagi Zakaria,
Rabu bagi Yahya, Khamis bagi Adam dan Jumaat bagi Muhammad saw serta umatnya.
(Zubdatul-Wa’idhin)
Wallahu ’alam
H.Salim
Bahreisy
Bekal Juru
Da’wah Jilid 2
Surabaya,
1977
No comments:
Post a Comment