I
Kebaikan
bagi kita
belum
tentu teman setia
Kebaikan
itu pandangan mata
belum
tentu mata hati
Kebaikan
itu telus kata
belum
tentu jiwa raga
II
Kebaikan
itu cermat
yang
membuka rahsia sendiri
Kebaikan
itu budi
yang
mencorak rupa nurani
Kebaikan
itu kekangan
buat
pendukung kesilapan
Kebaikan
itu cenderahati
buat
pengipas peraga-diri
III
Kebaikan
itu sering tergelincir
dari
landasan fikir
yang
baik belum tentu daya penarik
yang
baik kerap terbalik
menutup
prisma wasangka
berbolak-balik.
IV
Kebaikan
orang belum tentu teman setia
seranah
cerca jua yang sering bersua
menyimpul,
memintal timbang rasa
berwajah
dua derita
bertalam
dua muka
dalam
satu keranda aniaya
berakar-umbikan
nafsu-nafsi
dari
aras pertimbangan dendam
dan
akibatnya:
air
tenang berkocak semula
buaya
jantan kehilangan teman
ranap
di celah-celah kesetiaan
ke
mana jahanamnya janji mati
sebahtera?
Arbak Othman
Nasi ayam lauk sepinggan, 2002
Utusan Publications & Distributors
Sdn.Bhd.
No comments:
Post a Comment