Sebuah
pelita tembaga
yang
telah usang
terperosok
disudut berhabuk
berdiri
menyendiri
tanpa
dipeduli
setelah
sekian lama berbakti
apabila
sumbunya dinyalakan
ia
membakar diri
sinarnya
memberi cahaya
disekelilingnya.
berhimpunlah
disekelilingnya
para
penghuni
dengan
ragam telatahnya
masing-masing
dan
cahaya kian malap
ditambah
minyak
pelita
tembaga
bersinar
semula.
Demikianlah
dalam nostalgia
sebuah
pelita tembaga
yang
telah usang dimamah usia
dalam
melalui arus perubahan
dan
kecanggihan zaman
sekali
ketika cahaya berkemilau
dimana-mana
begitu mudahnya
maka
kini pelita tembaga
meski
tetap tersimpan
fungsinya
cumalah
sebagai
barang simpanan
manakala
anak-anak melihatnya
dengan
sebelah mata
tanpa
mau mengusik
jauh
sekali mengenang jasanya
Adi
Wahab
Pelita
Brunei
No comments:
Post a Comment