Aku
melihat pulau
di
seberang Selat Teberau
hatiku
terusik
menelusuri
Temasik
Sang
Nila Utama menemui singa
Sang
Rajuna Tapa membuka
pintu
kota
Reffles
tiba dikalung bunga
sultan
mula kehilangan kuasa.
Pulau
di hatiku
semakin
jauh
hanyut
ke tengah samudera
pemisah
pembangunan
dan siasah
mski
ada jambatan terbentang
passport
perjalanan menjadi
penghalang.
tempat
aku berdiri
bukan
kepunyaanku lagi
buat
sekian kali
aku
melihat ke seberang
dengan
hati walang
kita
punya kuasa
tapi
tak punya suara
kita
punya suara
tapi
tak mampu bicara
kita
punya bicara
tapi
tak punya makna.
Benih
yang baik
tidak akan tumbuh apa lagi
menjadi
pulau
jika
disimpan dalam kepuk
kelekaan
malah
pulau-pulau yang ada
bakal
kehilangan
satu
persatu
kita
berputih mata
menyerahkan
Batu Putih
pulau
manakah lagi
yang
bakal kita lepaskan.
Melihat
ke seberang
dengan
seribu tanda Tanya
melepaskan
pulau masa silam
jangan
sampai terlepas pandang
pulau
akan datang
terlepas
semuanya.
Shapiai
Muhammad Ramly
Batu
Pahat, Johor
No comments:
Post a Comment