Saturday, November 28, 2015

Mak, bangunlah untuk kembali menjadi matahari

Menatap wajah mak
seperti menatap bakal wajahku
dua puluh delapan tahun nanti

Tubuh tua inilah
yang memenjarakan ribuan ingin
memalingkan wajah daripada
gemerlap bintang
demi kami

Meskipun kami memikulnya
di atas pundak sepanjang hayat
tidak mampu secebis pun
membayar
hutang pengorbanan
yang telah dibelinya
dengan titisan keringat
dan selembah ketabahan
berisi kasih sayang

Mak, menatap sakitmu
seperti ingin kuganti
terbaring di kasur itu
supaya kau kembali menjadi
matahari
yang membangunkan
pohon-pohon peribadi.

Ratna Laila Shahidin
Lenggong Perak
Mingguan Malaysia
15 Nov 2015

No comments:

Post a Comment