Menatap
wajah mak
seperti
menatap bakal wajahku
dua
puluh delapan tahun nanti
yang
memenjarakan ribuan ingin
memalingkan
wajah daripada
gemerlap
bintang
demi
kami
Meskipun
kami memikulnya
di
atas pundak sepanjang hayat
tidak
mampu secebis pun
membayar
hutang
pengorbanan
yang
telah dibelinya
dengan
titisan keringat
dan
selembah ketabahan
berisi
kasih sayang
Mak,
menatap sakitmu
seperti
ingin kuganti
terbaring
di kasur itu
supaya
kau kembali menjadi
matahari
yang
membangunkan
pohon-pohon
peribadi.
Ratna
Laila Shahidin
Lenggong
Perak
Mingguan
Malaysia
15
Nov 2015
No comments:
Post a Comment