Syahdan datanglah godaan atau cobaan
pertama terhadap nabi Aiyub berupa bencana kebakaran besar yang
menimpa peternakannya, sehingga membinasakan semua harta milik dan kekayaannya!
Musibah mana diterimanya oleh beliau dengan penuh kesabaran, sehingga tetkala
Iblis datang padanya selagi ia bersembahyang di masjid, membisikkan kata-kata
racunnya : Masihkah engkau menyembah
Tuhanmu dalam keadaanmu sekarang ini, di mana milikmu semua sudah binasa
menjadi abu kerana api yang dikirim dari langit? Ia menjawab: Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah yang
telah mengambil daripadaku apa yang Ia telah berikannya.
Godaan atau cobaan yang kedua
yang diterima oleh nabi Aiyub ialah tewasnya empat belas anaknya – delapan
putera dan enam puteri – sekaligus tertimpa rumah kakaknya yang roboh, di mana
mereka sedang berada menghadapi hidangan makanan, sehingga ada yang mati dalam
keadaan suap nasinya di dalam mulutnya dan ada yang masih memegang gelas di
tangannya. Dalam kesempatan ini datang pula Iblis membisikkan rayuannya kepada
nabi Aiyub di kala ia bersembahyang dan berkata: Masihkah engkau bertaat kepada
Tuhanmu yang telah mengubur hidup-hidup empat belas anakmu di bawah reruntuhan
rumah kakakmu Harmal?. Nabi Aiyub meneruskan solatnya dan setelah selesai,
berkata ia kepada Iblis : Hai makhluk terlaknat! Alhamdulillah, syukurku kepada
Allah yang telah mengambil apa yang Ia telah berikan kepadaku, harta dan
anak-anak adalah fitnah yang diambilnya daripadaku oleh Tuhan, agar aku dapat
memusatkan ibadahku kepadaNya? Maka pergilah Iblis meninggalkan Aiyub dengan
tangan hampa.
Wallahu ’alam
H.Salim Bahreisy
Bekal Juru Da’wah Jilid 2
Surabaya, 1977
No comments:
Post a Comment