Jangan panggil ke
istana
Pernah suatu saat, utusan presiden mendatangi rumah al-Habib Alwi di
Empang, Bogor. Utusan tersebut menyampaikan bahawa al-Habib Alwi diundang
secara rasminya oleh Prwsiden Soekarno untuk datang ke Istana Presiden di
Bogor, kerana presiden ingin bertemu langsung dengannya. Awalnya dia menolak,
namun utysan tersebut datang berulang kali akhirnya al-Habib Alwi pun
menyanggupinya.
Pada waktu yang telah ditentuka, al-Habib Alwi dijemput dengan kenderaan
rasmi presiden ke istana dan disambut dengan sambutan luar biasa oleh presiden.
Setelah dipersila duduk, permasalahan berat disampaikan presiden dan al-Habib
diminta mendoakan secara khusus agar ianya segera dapat diselesaikan.
Selang beberapa hari, permasalahan presiden terlerai di luar dugaan dan
kemampuan presiden. Pegawainya diutus menjemput secara rasmi sekaligus
memberikan hadiah. Al-Habib datang meskipun keberatan. Sesampai di istana, Soekarno
menyambutnya dengan sangat gembira seraya mengatakan: Apa sahaja permintaan habib akan saya kabulkan.
Al-habib menjawab: Benarkah setiap
permintaaan saya akan presiden penuhi. Ya
jawab Bung Karno dengan mantap. Dengan nada rendah, al-Habib Alwi mengatakan: Tolong, jangan panggil saya lagi ke istana.
Tidak lebih dari itu. Bila-bila pun apabila prsesiden memerlukan sesuatu, saya
sedia membantu. Utus sahaja pekerja bapa untuk datang ke rumah saya, jadi tidak
menganggu ibadah saya dan waktu kerja Presiden.
Terharu. Lantas presiden hanya mampu menjawab: Hanya itu permintaan habib? Habib perlu tahu, lebih dari seratus juta
rakyat Indonesia ingin bertemu saya dan berusaha masuk ke istana, namun tidak
semudah itu, tapi habib malah menolak untuk masuk istana?
Wallahu a’lam.
Mutiara Habaib Nusantara
Abdul Qadir Umar
Mauladdawilah
No comments:
Post a Comment