Di
bawah pohon sawa nila
aku
berteduh
ditemani
angin senja
terkenangkan
peristiwa
seolah-olah
meracuni fikiran
apakah
hari-hariku terus gelap.
apakah
Angah ingin
mengikut
jejak Papa
dengan
yakin kujawab tidak
dulu
aku memandang remeh
sekarang
ia terlalu bernilai bagiku.
Di
celah almari usang
di
bawah meja buruk
aku
membaca puisi-puisi tertulis
member
semangat padaku.
Aku
mula berfikir
belajar
memahami
mengapakah
buku
kitab-kitab
dibaca
ia
member pengajaran
dalam
hidup.
Dan
dengan membaca
sebuah
buku
ia
telah membuka jendela ilmu
untuk
kita langkah ke hadapan.
Muhammad
Adib Ashraf Rahimidin
BH,
31 Mei 2015
No comments:
Post a Comment