Wahai saudaraku yang mulia, hindarkanlah dirimu sebisa mungkin dari berbuat zalim dan kasar. Sesungguhnya aniaya dan zalim menurut pendapat siapa pun di alam ini, merupakan perbuatan yang buruk.
Di dalam Al Qur'an al Majid dijelaskan bahawa orang-orang yang berbuat zalim berada dalam laknat yang sangat keras. Banyak sekali hadis-hadis Rasulullah Saw yang menjelaskan tentang celaan serta ancaman yang berat bagi orang-orang yang zalim.
Demikianlah, Sultan Mahmud Ghaznawi mengatakan: "Aku tidak terlalu takut dengan pedang para lelaki singa, tetapi aku lebih takut pada amir perempuan tua". telah diriwayatkan pula bahwa berbuat zalim atau berteman dengan orang yang zalim, dan rela dengan kezalimannya, mereka semua berada dalam kedudukan yang sama.
Allah Swt dalam salah satu ayatnya berfirman: "Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim"
Terdapat sebuah riwayat yang mengatakan bahawa berbuat zalim dan kekerasan dalam satu jam itu lebih buruk di sisi Allah dari melakukan dosa selama enam puluh tahun.
Terdapat sebuah riwayat yang mengatakan bahawa berbuat zalim dan kekerasan dalam satu jam itu lebih buruk di sisi Allah dari melakukan dosa selama enam puluh tahun.
Dan barang siapa yang takut dengan balasannya, maka dia pasti akan menjauhkan diri dari melakukan kezaliman tersebut, kerana muntaqim ( yang mengambil balas dendam ) hakiki akan mengambil intiqam (balas dendam) dari setiap orang yang berbuat kezaliman, lalu memberikan balasan yang sesuai untuknya.
Demikianlah, Sultan Mahmud Ghaznawi mengatakan: "Aku tidak terlalu takut dengan pedang para lelaki singa, tetapi aku lebih takut pada amir perempuan tua". telah diriwayatkan pula bahwa berbuat zalim atau berteman dengan orang yang zalim, dan rela dengan kezalimannya, mereka semua berada dalam kedudukan yang sama.
Oleh karena itu wahai saudaraku yang mulia, berbuatlah sesuatu dengan adil dan hindarkanlah dirimu dari berbuat zalim kepada hamba-hamba Allah, kerana kemuliaan sifat adil berada di luar sifatnya.
Dan cukuplah dalam posisi sebagaimana apa yang kita lihat dalam sebuah cerita bahawa setelah lebih dari seribu tahun Anushirwan yang adil terkuburkan, tetapi ternyata rakyat masih saja menyebutkan kebaikan namanya, hal ini dikeranakan satu sifat yang mulia dan tali umurnya yang selama sekian ribu tahun dalam kesultanan telah ditancapkan pada paku ajal, akan tetapi hingga kini nyanyian rantai keadilannya masih terikat erat di kubahnya.
( 50 Butir Permata Budi ; Syaikh Abbas Al-Qummy )
No comments:
Post a Comment