Pelajaran ke-27
a) Telah diriwayatkan bahawa rasulullah saw bersabda: Percukupkanlah dirimu dengan kekayaan Allah. Tanya para sahabat: Apa
itu? Ya rasulullah! Ialah nafkah satu hari satu malam, jawab rasulullah.
b) Bersabda rasulullah saw: Barangsiapa
meminta-minta padahal ia memiliki limapuluh derham atau emas seharga itu, maka
ia telah meminta-minta secara paksa.
Perbedaan riwayat tentang batas-batas keadaan di mana minta-minta
dibolehkan atau diharamkan disebabkan kerana keadaan yang berbeda-beda. Maka
apa yang dibutuhkan oleh pengemis seketika dari pakaian dan tempat berteduh
serta makanan untuk sehari semalamnya tidak ada syak dan perbedaan dalam hal
itu. Akan tetapi minta-minta untuk hari kemudian adalah berbeda-beda hukumnya,
yang terperinci ada tiga. Pertama, apa yang dibutuhkan untuk hari esok. Kedua,
yang dibutuhkan sesudah empatpuluh atau limapuluh dari dan ketiga yang
dibutuhkan sesudah setahun kemudian. Dalam keadaan terakhir ini jelas
diharamkan minta-minta, kerana itu bererti ingin menumpuk kekayaan sedang ia
ada kemungkinan tidak akan hidup sampai besuk, jadi ia minta-minta apa yang tidak dibutuhkan sesudah mendapat apa
yang cukup buat makan untuk hari dan malamnya.
Barangsiapa tidak berdaya mencari nafkhah dan dikuatiri mati kelaparan, ia
diharuskan minta-minta kerana minta-minta dengan keadaan itu adalah juga suatu
cara pencarian, sebagaimana sabda rasulullah : Minta-minta itu adalah cara
pencarian nafkhah yang terakhir.
Dalam hal orang membiarkan dirinya mati kelaparan tanpa berusaha
minta-minta sekadar menyambung hidupnya adalah dosa dan bererti membunuh diri.
Dan tidak hinalah orang yang minta-minta dalam keadaan seperti di atas. Tetapi
hinalah orang, meminta-minta padahal ia sudah memiliki nafkhah sehari
semalamnya, kerana telah merendahkan dirinya tanpa sebab yang memaksa (
Majalisur – rumi dengan ringkas).
Wallahu ’alam
H.Salim Bahreisy
Bekal Juru Da’wah Jilid 1
Surabaya, 1977
No comments:
Post a Comment