Empat puluh dua ayat – turun di Mekah
Dengan nama Allah, Pemurah, Penyayang
Keterangannya telah terdahulu di surah Al Fatihah
1. Ia (Muhammad) masamkan muka dan berpaling,
2. Lantaran datang kepadanya orang buta itu,
3. Dan apakah engkau tahu, barangkali ia akan jadi bersih,
4. Atau ia akan ingat, lantas peringatan itu memberi manfaat kepadanya?
5. Adapun orang yang tidak memperdulikan itu,
6. Maka engkau menghadap kepadanya,
7. Padahal apakah ruginya kalau ia tidak jadi bersih?
8. Adapun orang yang berjalan datang kepadamu,
9. Padahal ia takut,
10. Maka engkau tidak perdulikan dia,
Keterangan :
Di waktu nabi Muhamad sedang duduk bersama ketua-ketua kaum Quraisy menasihati dan mengajak mereka masuk Islam datang seorang buta yang bernama Abdullah bin Ummi Maktum minta diajar Quran tetapi lantaran mengharap keislaman ketua-ketua Quraisy itu maka nabi Muhammad saw tidak memperdulikan dia bahkan memasamkan muka dan berpaling. Di waktu itu turun ayat-ayat tadi menegor perbuatan Nabi saw dengan perkataan tersebut yang ertinya :
Muhammad masamkan muka dan berpaling dari Abdullah bin Ummi Maktum.
Apakah engkau sudah tahu hai Muhammad! Bahawa ia tidak akan ambil faedah dari pengajaran-pengajaranmu? Bukankah boleh jadi ia akan menjadi bersih atau ia akan ingat, lalu peringatan itu memberi faedah baginya?
Adapun ketua-ketua kafir yang tidak perlu kepadamu itu, engkau menghadap mereka padahal apakah kerugianmu kalau mereka tidak jadi bersih dan tidak beriman?
Dan adapun Abdullah bin Maktum yang berjalan datang kepadamu padahal ia takut kepada Allah, hendak bertanya ayat-ayat Quran itu, engkau tidak perdulikan dia.
Menurut riwayat bahawa sesudah itu tiap-tiap kali Abdullah bin Maktum datang, Rasulullah hormati dan tanya apa hajatnya.
Nabi memalingkan muka dari Abdullah bin Maktum itu bukan satu perbuatan yang salah pada permulaannya kerana di waktu itu belum ada larangan sedang perbuatan Rasulullah itu menurut fikiran memang betul kerana mengharap faedah yang lebih besar.
Tetapi sesudah ada tegoran dari Allah tentulah Rasulullah tidak kerjakan lagi dan kita juga tak boleh mengerjakan begitu.
Pelajaran yang kita dapat dari ayat ini :
Kalau kita jadi guru, mengajar atau mengajak orang kepada agama Allah janganlah kita bedakan antara seorang dengan yang lainnya bahkan hendaklah kita beri keterangan kepada tiap-tiap orang yang bertanya dengan maksud hendak mengetahui agama Allah, walaupun seorang hamba beliau, kerana kita tidak rugi kalau ketua-ketua dan orang-orang kaya tidak masuk agama Allah. Tetapi kita bersalah kalau kita tidak perdulikan pertanyaan orang yang hendak mengetahui agama Allah.
11. Jangan begitu! Kerana sesungguhnya (ajaran-ajaran Quran) itu satu peringatan.
12. Maka siapa-siapa yang mahu biarlah ia ingat kepada Allah,
13. (Ajaran-ajaran) itu ada di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,
14. Yang ditinggikan, yang disucikan,
15. Di tanggan (malaikat-malaikat) utusan (Tuhan)
16. Yang mulia, yang berbakti,
17. Celaka manusia! Alangkah besar kekufurannya!
18. Dari apakah Allah jadikan – dia!
19. Allah jadikan – dia dari uthfah lalu ia atur sifat-sifatnya,
20. Kemudian, Ia mudahkan jalan (keluar)-nya,
21. Kemudian, Ia maikan dia lalu Ia jadikan – dia terkubur,
22. Kemudian, bila Ia kehendaki Ia akan bangkitkan dia
23. Sesungguhnya! Belum (manusia) tunaikan apa yang Allah perintah dia
(mengerjakan)
Keterangan :
Janganlah begitu! Ya Muhammad! Di waktu menasihati atau mengajak orang ke Islam. Janganlah engkau bedakan manusia antara satu dengan lainnya kerana ajaran-ajaran agama itu ialah peringatan – maka siapa yang mahu, biarlah ia ingat kepada Tuhannya – peringatan mana ada tersebut di kitab-kitab agama yang mulia, yang tinggi, yang suci, di tangan malaikat-malaikat yang mulia, yang berbakti kepada Allah, yang jadi utusan antara Allah dengan manusia.
Sesudah tahu dan dengar bahawa isi kitab-kitab agama dari zaman dahulu mengajak manusia beribadat kepada Tuhan dan mengerjakan kebaikan untuk dunia dan akhirat maka masih juga manusia tak mahu indahkan lantaran itu Allah berkata :
”Celaka manusia! Alangkah besar dosanya dan kufurnya! Tidak ia fikir dari apa Allah jadikan dia? Sesungguhnya Allah jadikan dia dari nuthfah (air mani) lalu Allah atur sifat-sifatnya kemudian Allah mudahkan jalan keluarnya kemudian Allah matikan dia terkubur di bumi kemudian bila Ia kehendaki Ia akan bangkitkan dia dari kuburnya buat diperiksa amalnya.
Sesungguhnya manusia belum tunaikan kewajiban-kewajiban yang ditentukan atasnya oleh Tuhan yang telah jadikan dia daripada tidak ada kepada ada dan beri dia rezeki untuk hidupnya sampai matinya.
Pelajaran yang kita dapat dari ayat-ayat tersebut :
Oleh sebab ajaran-ajaran Al-Quran dan nasihat-nasihatnya itu satu peringatan untuk kebaikan diri manusia sendiri yang juga ada tersebut di dalam kitab-kitab agama yang dahulu-dahulu maka hendaklah kita sampaikan kepada manusia ajaran-ajaran itu dengan tidak memandang tinggi rendah derajatnya atau pengaruhnya.
Wajiblah manusia menerima kasih dan menjalankan sekalian perintah serta menjauhi sekalian larangan Tuhan yang menjadikan dia daripada setitk air mani hingga jadi manusia yang cukup sifatnya dan janganlah sekali-kali kufur kepada agamaNya.
24. Cubalah manusia lihat kepada makanannya.
25. Kami telah curahkan air (dibumi) satu curahan,
26. Kemudian Kami hancur-hancurkan tanah itu,
27. Lalu Kami tumbuhkan padanya biji makanan
28. Dan anggur dan sayuran,
29. Dan zaitun dan kurma,
30. Dan kebun-kebun yang subur,
31. Dan buah-buahan dan rumput-rumput,
32. Untuk jadi bekalan bagi kamu dan bagi binatang-binatang ternak kamu.
Keterangan :
.Cubalah manusia perhatikan makanannya, nescaya ia dapati bahawa Kami telah turunkan hujan atas bumi dan dengan itu Kami hancurkan dan lembutkan tanah itu, lalu Kami keluarkan biji-biji yang jadi makanan seperti padi, gandum, kacang dan sebagainya dan anggur, sayuran, ulaman, zaitun, kurma, kebun-kebun yang subur, buah-buahan dan rumput-rumput, untuk jadi bekalan kamu dan binatang-binatang peliharaan kamu.
Pelajaran yang kita dapait dari ayat-ayat itu :
Tidak patut sekali-kali manusia tidak memperhambakan diri kepada Tuhan yang telah jadikan dia dan telah menurunkan hujan dan mengatur bumi hingga dapat mengeluarkan makanan yang cukup untuk jadi bekal hidupnya dan bekal bagi binatang-binatang peliharaan yang berguna baginya di dalam hal mencari penghidupannya dan melawan musuhnya dan sebagainya.
33. Maka apabila datang suara pertempuran besar,
34. Di hari yang tiap-tiap seorang lari dari saudaranya,
35. Dan ibunya dan bapaknya,
36. Dan isterinya dan anak-anaknya
37. Bagi tiap-tiap seorang dari mereka, di hari itu ada satu urusan yang melalaikan
dia,
Keterangan :
Maksudnya alangkah dahsyat dan hebat keadaan apabila datang suara pertempuran besar, suara bintang dengan bintang beradu, beretempur!
Iaitu hari yang tiap-tiap seorang tidak akan pedulikan bahkan akan lari daripada saudaranya, ibunya, bapaknya, isterinya, anak-anaknya kerana tiap-tiap seorang di hari itu ada urusan memikirkan dirinya gyang mana melalaikan dia daripada memikirkan diri yang lain.
Pelajaran yang kita dapati dari ayat-ayat itu :
Sepatutnya manusia beribadat kepada Tuhannya, berbakti kepada ibubapanya, berbuat kebaikan kepada saudara-saudaranya, berkelakuan baik, menunaikan kewajibannya terhadap isterinya dan anak-anaknya sebelum datang hari yang manusia tidak akan dapat beramal untuk dirinya apalagi untuk lainnya.
38. Beberapa muka di hari itu bercahaya,
39. Tertawa dan bersuka-suka
40. Dan beberapa muka di hari itu (terlihat) atasnya dukacita
41. Yang ditindih oleh kegelapan
42. Mereka itu ialah orang kafir yang durhaka
Pelajaran yang kita dapati dari ayat-ayat itu :
Kalau memang kita suka kepada kesenangan akhirat yang membikin muka kita berseri-seri, bersukacita dan kalau memang kita takut dan tidak suka kepada azab akhirat yang menjadikan muka kita dukacita yang ditindih kegelapan hendaklah kita beriman, mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya menurut ajaran Al-QuranNya dan pimpinan NabiNya saw.
( A. Hassan ; Al-Hidayah, Pustaka Aman Press 1975 )
No comments:
Post a Comment