1. Aku terhalang untuk menemui kalian oleh bajuku ini, kutunggu sampai ia kering kerana aku tidak mempunyai baju selain ini.
2. Umar menyuruhmu agar engkau tidak makan sampai kenyang sebelum semua orang muslim makan sampai kenyang.
3. Dulu bukanlah kita sesuatu yang disebut-sebut hingga Allah memuliakan kita dengan Islam, maka apabila kita pergi mencari kemuliaan pada lainnya, niscaya kita akan menjadi hina.
4. Anak Khattab, dulu engkau seorang yang rendah lalu Allah mengangkat derajatmu dan engkau dulu seorang yang sesat lalu Allah memberi petunjuk kepadamu dan engkau seorang yang hina lalu Allah memuliakanmu.
Kemudian engkau diserahi mengurus orang-orang, lalu datang seorang lelaki kepadamu meminta tolong, namun engkau memukulnya, maka apa yang akan engkau katakan kepada Tuhanmu kelak bila engkau menemuinya?
5. Jika seekor banghal tergelincir diperbatasan Iraq, nescaya aku akan dipersoalkan di hadapan Allah, mengapakah aku tidak mengelokkan jalan untuknya.
6. Engkau telah menemani rasulullah maka engkau menjadi mulia sesudah berada dalam kehinaan dan menjadi kuat dengannya sesudah mengalami kelemahan sampai engku menjadi pemimpin yang berkuasa dan raja yang ditaati.
Bila engkau berkata didengar perkataanmu dan bila menyuruh ditati perintahmu. Betapa nikmatnya jika kenikmatan itu tidak mengangkatmu di atas derajatmu dan tidak membuat engkau sombong terhadap orang-orang yang di bawahmu.
Waspadalah terhadap kenikmatan seperti engkau waspada terhadap maksiat, ia paling ku takutkan tehadapmu bila ia melalaikanmu dan menipumu sehingga engkau terjerumus ke dalam api neraka, ku mohon perlindungan bagimu dan diriku kepada Allah dari hal ini.
7. Apakah setiap kali engkau suka, engkau membeli?. Tidak takutkah engkau bila dikatakan kepadamu pada hari kiamat .” Kalian habiskan kesenangan-kesenangan dalam kehidupan di dunia?’
8. Hai orang-orang ......Aku telah diangkat menjadi pemimpin kalian dan kalau bukan kerana aku berharap untuk menjadi yang terbaik di antara kalian, bagi kalian dan yang paling kuat di antara kalian terhadap kalian, dan paling keras di antara kalian dalam menangani urusan-urusan kalian niscaya aku tidak mengurusi hal itu dari kalian dan cukuplah bagi Umar menunggu hisab..
9. Wahai Abu Musa Al-Asy’ari bacakanlah Al-Quran itu. Ingatkanlah kami kepada Tuhan.
10. Bila bersua dengan anak kecil, dipegangnya tangan anak itu sementara kedua matanya tergenang air mata : ”Doakan aku wahai anaku kerana engkau belum berdosa.
11. Hai Amru, kapan kalian memperbudak orang-orang sedangkan mereka dilahirkan oleh ibu-ibu mereka dalam keadaan merdeka.
12. Wahai Tuhan, jangan Engkau jadikan kebinasaan umat Muhammad saw di atas tanganku. Wahai Tuhanku, telah lanjut umurku, telah lemah kekuatanku dan telah bertebusan rakyatku. Matikan aku dalam keredhaanMu dan tidak menzalimi orang lain.
Inilah dia Umar dalam kenangan sejarah dan dalam hati nurani kemanusiaan. Inilah dia cahaya Allah di dunia dan hadiahNya kepada kehidupan. Cukuplah bagi kita perkataan Abdullah bin Mas’ud : ”Bagi Allah kebaikan ibnul Khattab, manusia apakah dia?.
Maha suci Dia. Tuhan yang memiliki Umar. Wallahu’alam.
( Peri Hidup Kholifah Teladan, Pustaka Aman 1985 )
No comments:
Post a Comment