1. Yakin itu ialah bertawakal kepadaAllah, berserah diri
kepadaNya, redha menerima ketentuanNya dan menyerahkan seluruh persoalan
kepadaNya.
2. Barangsiapa yang berbicara tentang (Dzat) Allah, pasti celaka. Barangsiapa
meminta menjadi pemimpin, dia celaka dan barangsiapa yang dirinya dimasuki rasa
bangga diri, pasti celaka.
3. Sebaik-baik sifat bukanlah menahan diri dari menyakiti
orang lain, tetapi pada kesabaran dalam menghadapi penderitaan.
4. Wahai anakku, hendaklah engkau takut bila dilihat Allah saat
melakukan kemaksiatan yang dilarangNya dan hendaklah engkau berhati-hati jangan
sampai engkau meninggalkan Allah saat engkau melaksanakan perintah yang
disuruhNya. Bersungguh-sungguhlah dan jangan sampai dirimu keluar dari
batas-batas ibadah dan ketaatan kepada Allah. Sebab dengan begitu Allah tidak
disembah sebagaimana semestinya.
Hindarilah sifat pongah sebab sifat seperti itu bias menghilangkan cahaya
keimananmu dan merendahkan harga dirimu dan hindarilah sempit dada dan malas,
sebab kedua-duanya memberatkan kakimu
dari kehidupan dunia dan akhirat.
5. Berusahalah dengan bersungguh-sungguh agar waktumu
terbagi menjadi empat: seperempat untuk munajat kepada Allah, seperempat untuk
mencari kehidupanan, seperempat untuk bergaul dengan saudara-saudara dan orang-orang terpercayayang mau
menunjukkan kekuranganmu dan yang ikhlas kepadamu dalam hatinya dan seperempat
lagi untuk menikmati hal-hal yang tidak diharamkan atas dirimu. Janganlah kamu
berkata-kata tentang kemiskinan dan panjang umurmu. Sebab, barangsiapa yang
menceritakan kemiskinannya, bererti dia bakhil, sedangkan orang yang berbicara
tentang panjang umur, bererti dia orang yang tamak. Jadikanlah untuk dirimu
bagian kehidupan dunia dengan memberinya suatu kesenangan yang halal tanpa
berlebih-lebihan dan mintalah pertolongan untuk itu dengan melaksanakan
perintah-perintah agama. Sebab, nabi saw diriwayatkan pernah mengatakan;
Tidaklah termasuk golongan kami orang yang meninggalkan urusan dunianya untuk
mengejar urusan akhiratnya dan yang meninggalkan urusan akhiratnya untuk
mengejar urusan dunianya.
6. Musibah bagi orang yang sabar (hanya merupakan) satu
musibah, sedangkan bagi orang yang berkeluh kesah, ia menjadi dua (musibah).
7. Sampaikan yang baik-baik dan katakan yang baik pula dan
jangan engkau menjadi orang plin-plan
(al-‘im’ah). Iaitu jangan hendaknya engkau berkata, Aku terserah padaorang
banyak dan aku tidak berbeda dengan mereka (kalau mereka baik, aku akan baik,
sedang kalau mereka jahat aku pun akan jahat pula. Rasulullah saw berkata;
Ayyuhan Nas, sesungguhnya di situ ada dua jalan: Jalan kebaikan dan jalan
kejahatan. Kerana itu janganlah hendaknya jalan yang jahat itu lebih menarik hatimu ketimbang jalan yang baik.
Wallahu ‘alam.
Tokoh-tokoh terkemuka ahlul bait nabi
Ali Muhammad Ali
Pustaka Jiwa Sdn. Bhd.
Kuala Lumpur, 1997
No comments:
Post a Comment