dan
sisa air yang bergenang di keluk tanah
kukenang
rintikmu yang berbaki
dan
gigil hutan yang berdoa
di
dalam ingatan
seperti
selalu aku memilih
bersendiri
dengan sunyiku
setelah
jenuh dan lelah
dibadai
gelisah
ketika
kaukirimkan percik air ke mukaku
mendinginkan
segala dukacita
di
sumur hati lelakiku
aku
pasrah
dan
di sejadah kuselawatkan
syukurku
menjadi
doa yang tulus dan dalam
sambil
kuhayati sunyi ini
dengan
dinginmu
hujan
yang selalu mendamaikan.
Marsli N.O
Kuantan Pahang
Mingguan Malaysia
7 Dis 2014
No comments:
Post a Comment